Lihat ke Halaman Asli

ILHAM SUMARGA

Buruh Pendidik

Sering Kepo sama Story IG atau WA? Ini yang akan Terjadi!

Diperbarui: 22 April 2021   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penggunaan WA atau whatsapp (Sumber : dimitri-karastelev via unsplash.com)

Siapa sih yang tidak kenal internet? Hampir setiap dari kita sudah terhubung dengan internet. Terlebih gawai yang kita genggam, sudah beralih fungsi dari awalnya sebagai alat komunikasi --telpon dan sms-- dan sekarang menjadi ajang untuk eksistensi.

Percaya atau tidak, kita sedang berada di zaman yang nyaris tanpa sekat pemisah. Semua serba terhubung, sekalipun berada di belahan bumi terpencil, asal ada koneksi internet, kita akan terhubung menjelajah dunia.

Terlebih dengan adanya media sosial, tentu akan lebih mempermudah mengetahui aktifitas sehari-hari orang terdekat kita. Dan kegiatan apa yang sedang mereka lakukan. Berdasarkan analisa pribadi, dan melihat di play store, Whatsapp menempati urutan paling tinggi dan populer. Sebagai media komunikasi, Whatsapp hampir terinstall di setiap gawai yang kita genggam.

Tinggal kita menyimpan nomor teman, saudara, ataupun kekasih hati, lalu kemudian kita bisa terhubung dengan mereka. Kedua, instagram menempati daftar populer pengunduh aplikasi terbanyak. Apalagi anak muda, dan instagram merupakan aplikasi wajib untuk di install.

Tentunya, dengan adanya media sosial akan menimbulkan potensi kita untuk kepo. Secara lahiriah, kita selalu merasa penasaran dan ingin tahu aktifitas, atau kegiatan orang terdekat di sekitar kita. Terlebih dengan adanya story di whatsapp atau instagram.

Ke-kepo-an itu pun akan berdampak buruk, terlebih jika dilakukan terus menerus. Ada beberapa alasan, kenapa kepo itu buruk bagi kita?

Pertama, kuota tersedot habis. Tanpa sadar, rasa penasaran terhadap orang di sekeliling kita membuat hal buruk. Jika kita terus menerus mengintip atau melihat story di whatsapp atau instagram, maka kuota data yang kita miliki akan lekas habis. Padahal, ketika kita membuka story mereka, isinya tidak mengandung faedah buat kita. 

Goal akhirnya, uang kita terkuras hanya sekedar kepo terhadap isi dari story orang-orang terdekat. Iya kalau kita sudah bekerja, kalau masih sekolah?  

Kedua, waktu terbuang dengan sia-sia. Percaya atau tidak, kita yang sering kepo jelas mempunyai status penangguran. Sekedar cerita, ada teman-teman saya yang setia membuka story teman-temannya. Atau paling tidak, membuka story artis-artis yang mereka idolakan. 

Hingga saya pun berasumsi, jika sesorang tidak ada kegiatan (baca: penangguran), tentu waktu yang ada akan sangat bermanfaat. Sebab tidak ada kegiatan yang dilakukan, dan ingin mengintip media sosial. 

Membuang rasa jenuh dan penasaran, lalu kemudian melihat isi story di whatsapp ataupun instagram. Mending menggunakan waktu luang dengan kegiatan yang produktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline