Lihat ke Halaman Asli

Mengoptimalkan Lahan Pekarangan untuk Ketahanan Ekonomi dan Kemandirian Pangan di Era Pandemi Covid-19

Diperbarui: 4 September 2021   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pemberdayaan masyarakat merupakan program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya dapat dilaksanakan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). Universitas Jember kembali menyelenggarakan untuk ketiga kalinya KKN Back To Village dikarenakan keadaan pandemi Covid-19. 

Dengan dilakukannya secara mandiri tidak mengurangi esensi pelaksanaan KKN sebagai bentuk pengabidan mahasiswa kepada masyarakat. Desa Grobogan menjadi tempat saya melaksanakan KKN BTV 3 Universitas Jember yang terselenggara selama satu bulan. Desa Grobogan merupakan salah satu desa yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

Dengan diawali mengindentifikasi dan melakukan observasi di Desa Grobogan untuk melihat permasalahan desa guna dicari solusinya dan untuk melihat potensi desa yang dapat dkembangkan. Situasi Covid-19 menyebabkan perubahan besar pada aktivitas manusia, banyak pembatasan dilakukan guna menurunkan penyebaran virus Covid-19. 

Kebijakan pemerintah yaitu melalui penerapan PPKM ( Pemberlakuan Pematasan Kegiatan Masyarakat) hingga sekarang di beberapa wilayah Indonesia salah satunya berdampak pada pembatasan bahkan penutupam akses seperti tempat-tempat supermarket, pemberlakuan jam malam, penututupan beberapa ruas jalan, kemudian pembatasan transportasi di beberapa wilayah di Indonesia, berimplikasi terhadap ekonomi masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti kebutuhan pangan. 

Seandainya kebutuhan pangan ini tidak tersedia maka implikasinya bukan hanya terhadap ekonomi, melainkan akan terjadi kelaparan dan masalah sosial lanjutan. 

Pemerintah telah melakukan upaya salah satunya melalui pendistrisibusian bantuan kepada masyarat seperti halnya bantuan beras PPKM, namun fakta dilapangan tidak keseluruhan masyarakat mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut, di sisi lain sempat terjadi kelangkaan bahan pangan yang menyebabkan kenaikan harga yang kemudian menimbulkan permasalahan bagi masyarakat yaitu kesulitan memenuhi kebutuan pangan, permasalahan tersebut yang turut dirasakan masyarakat Desa Grobogan.

Setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada, langkah selanjutnya adalah observasi guna mengembangan potensi yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan tersebut, potensi di Desa Grobogan yang dapat dikembangkan adalah melalui pemanfaatan pengoptimalan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran dan tanaman apotik hidup. 

Rumah-rumah dikawasan desa Grobogan mayoritas memiliki pekarangan namun pekarangan tersebut belum di manfaatkan secara optimal, pemanfaatan lahan pekarangan dengan optimal dapat dijadikan solusi dalam mewujudkan kemandirian pangan di era pandemi Covid-19. 

Melalui program kerja KKN, saya mengandeng beberapa pemuda di desa Grobogan. Pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) diharapkan dapat memberi dampak yang bermafaat di lingkungan masyarakat, selain itu dengan mengadeng pemuda desa untuk mengenalkan & mendorong kegiatan di sektor pertanian yang jarang diminati oleh kalangan anak  muda.

Pemanfaatan lahan pekarangan dalam penyediaan bahan pangan bagi keluarga salah satunya dapat dilakukan dengan mengembangkan budidaya tanaman secara vertikultur. Vertikultur menjadi inovasi teknologi budidaya yang cukup baik untuk dikembangkan di pekarangan masyarakat desa tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline