Lihat ke Halaman Asli

Opini Evaluasi Pelatihan dengan Model Evaluasi Kirkpatrick di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita

Diperbarui: 10 Oktober 2023   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Evaluasi adalah tindakan yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami keadaan suatu objek melalui penggunaan alat evaluasi, dan hasilnya dibandingkan dengan standar tertentu untuk mencapai kesimpulan. Evaluasi harus dilakukan dengan metode yang terstruktur dan berkelanjutan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kemampuan siswa yang sedang dievaluasi. Dalam konteks pelatihan yang efektif, tidak hanya perencanaan yang baik yang penting, tetapi juga penting untuk mengevaluasi sejauh mana pelatihan tersebut berhasil mencapai tujuannya. Melalui evaluasi, kekurangan dan masalah yang mungkin muncul selama pelaksanaan pelatihan dapat diidentifikasi, dan informasi ini dapat digunakan sebagai umpan balik dalam perencanaan pelatihan di masa depan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan dalam setiap pelatihan, kegiatan evaluasi menjadi suatu keharusan.

Secara ideal, setiap hasil dari pelatihan dan pendidikan harus dapat diukur untuk menjaga keseimbangan dengan biaya dan sumber daya yang dikeluarkan di sebuah lembaga atau organisasi. Di Lembaga BPRSW, pendanaan pelatihan diselenggarakan melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan juga menerima APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang digunakan untuk membiayai kegiatan pelatihan serta kebutuhan sehari-hari peserta. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan tanggung jawab yang lebih besar dalam melaksanakan evaluasi program pelatihan agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. BPRSW menyelenggarakan berbagai program pelatihan, seperti pelatihan tataboga, menjahit, membatik, dan salon, yang merupakan kegiatan rutin di lembaga ini. Semua pelatihan yang diselenggarakan di BPRSW termasuk dalam kategori pendidikan nonformal. Oleh karena itu, penelitian ini memilih lokasi di BPRSW yang memiliki program pelatihan yang terstruktur, berkelanjutan, dan perlu dievaluasi untuk meningkatkan minat peserta dalam mengikuti pelatihan yang diadakan.

Pelatihan ini memiliki beberapa tahap diantaranya:

  • Reaksi Dalam evaluasi tingkat reaksi, yang diperhatikan adalah pandangan peserta terhadap program atau pelatihan, termasuk materi, instruktur, fasilitas, metode, dan aspek lainnya. Evaluasi pada tingkat reaksi ini mencakup pengukuran kepuasan peserta terhadap hasil yang mereka peroleh. Pada tingkat ini, fokusnya adalah untuk memahami sejauh mana peserta puas dengan apa yang mereka alami. Tujuan utama dari evaluasi pada tingkat reaksi adalah untuk meningkatkan perancangan program pelatihan. Dengan kata lain, evaluasi tingkat reaksi bertujuan untuk perbaikan program.
  • Pembelajaran Berkaitan dengan prinsip-prinsip pembelajaran, fakta-fakta, teknik-teknik, dan keterampilan yang diajarkan dalam program. Dalam pengukuran harus dilakukan secara obyektif dan indikator-indikator mengenai pemahaman dan penerimaan materi yang telah disampaikan oleh peserta harus diperhatikan. Pada tingkat ini, yang dievaluasi adalah perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta setelah mereka menerima pelajaran, yaitu apa yang telah mereka pelajari. Tujuan dari tingkat evaluasi ini adalah untuk menilai pengaruh program pelatihan terhadap hasil pembelajaran peserta, dengan fokus pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perbaikan sikap mereka dalam kelas.
  • Perilaku Dalam konteks ini, istilah ini digunakan dalam hubungannya dengan mengukur kinerja suatu pekerjaan. Evaluasi perilaku perlu dilakukan melalui beberapa metode, termasuk membandingkan perilaku peserta sebelum dan sesudah mengikuti program, observasi oleh atasan, bawahan, dan rekan kerja peserta, analisis statistik perbandingan, serta tindak lanjut jangka panjang. Pada tingkat evaluasi ini, yang diukur dan dievaluasi adalah pengaruh pembelajaran terhadap implementasinya di tempat kerja masing-masing.
  • Hasil Beberapa hasil yang perlu diselidiki dan dinilai melibatkan pengurangan biaya, perbaikan hasil kerja, dan peningkatan kualitas. Upaya ini melibatkan pengumpulan data sebelum dan setelah pelaksanaan program, serta menganalisis dan menilai setiap perkembangan yang terjadi. Dengan demikian, seorang evaluator harus mampu mengidentifikasi variabel yang relevan dalam upaya untuk mencapai perbaikan. Pada tingkat evaluasi ini, yang diukur dan dinilai adalah dampak perubahan hasil. Apakah terdapat perubahan dalam operasi organisasi? Tingkat ini bertujuan untuk memahami dampak penerapan pelajaran di tempat kerja terhadap efektivitas organisasi, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas, menghemat biaya, meningkatkan semangat kerja karyawan, serta meningkatkan jumlah produksi.

 

Penutup

Demikianlah opini evaluasi program pelatihan handphone yang penulis buat, diharapkan opini ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru kepada pembaca. Opini ini merupakan tugas individu pengganti UTS Mata Kuliah Evaluasi Program PLS Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya dengan Dosen Pengampu Dra. Evy Ratna Kartika Waty, M.Pd., Ph.D dan Mega Nurrizalia, S.Pd., M.Pd.

Daftar Pustaka

Sari, A. U. (2021). Evaluasi Pelatihan dengan Model Evaluasi Kirkpatrick di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) Yogyakarta. Diklat Review: Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan, 5(3), 268-274.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline