Semua ilmu pengetahuan tentu memiliki objek yang diteliti, filsafat sebagai induk dari segala ilmu yang ada pun memiliki objek kajian yang membentuk sebuah pemahaman tentang konsep objek yang diteliti. Objek merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentuk pengetahuan itu sendiri, dalam hal ini objek kajian filsafat dibedakan pada dua hal yakni objek material dan objek formal.
- Objek Material
Objek material merupakan hal menjadi tujuan penelitian yang membentuk pengetahuan yang diselidiki, dipandang serta disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material tidak terbatas pada sebuah hal yang bersifat konkret juga mencakup hal abstrak.
- Poedjawijatna berpendapat 'Jadi objek material filsafat ialah ada dan yang mungkin ada. Manakah objek filsafat dengan objek segala dari keseluruhan ilmu atau dapatkah dikatakan bahwa filsafat itu keseluruhan dari segala ilmu yang menyelidiki segala sesuatunya juga?' Dapat dikatakan memang, bahwa objek filsafat yang kami maksud objek materialnya-sama dengan objek material dari ilmu seluruhnya. Akan tetapi filsafat tetap filsafat dan bukanlah merupakan kumpulan atau keseluruhan ilmu'. (Poedjawijatna, 1980:8)
- Dr. Oemar Amir Hoesin berpendapat bahwa masalah lapangan penyelidikan filsafat adalah karena manusia mempunyai kecenderungan hendak berpikir tentang segala sesuatu dalam alam semesta, terhadap segala yang ada dan yang mungkin ada. (Surajiyo, 2015:8)
- Mohammad Noor Syam berpendapat, 'Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan atas objek material atau objek materiil filsafat; segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik materiil konkret, phisis maupun non-materiil abstrak, psikhis. Termasuk pula pengertian abstrak-logis, konsepsional, spiritual, nilai-nilai. Dengan demikian objek filsafat tak terbatas". (Mohammad Noor Syam, 1981:12)
Melihat dari beberapa pendapat para ahli mengenai objek kajian filsafat terkhusus objek material dari filsafat dapat disimpulkan bahwa objek material filsafat sangat luas yakni mencakup segala sesuatu yang ada.
- Objek Formal
Sudut pandang yang ditujukan sebagai bahan dari penelitian yang membentuk pengetahuan dari sudut di mana objek material itu disorot disebut objek formal. Sebuah ilmu tidak memiliki keutuhan yang mutlak Jika dilihat dari objek formal akan tetapi semua ilmu ataupun objek dilihat dari berbagai sudut pandang yang kemudian akan menimbulkan ilmu yang berbeda-beda, manusia sebagai sebuah objek misalnya dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda maka akan memunculkan beberapa ilmu baru yang mempelajari manusia yang di antaranya seperti sosiologi, antropologi, psikologi dan lain sebagainya. (Surajiyo, 2015:9). Objek formal filsafat adalah sudut pandang menyeluruh dan umum sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya. (Lasio dan Yuwono, 1985:6). Objek material dan objek formal merupakan hal yang paling dasar dalam membedakan antara filsafat dengan ilmu-ilmu lain.
Dari berbagai sudut pandang para ahli mengenai objek kajian filsafat dapat disimpulkan bahwa objek kajian filsafat mencakup segala hal yang ada dengan mencari hakikat dari sebuah objek sehingga filsafat tidak membatasi diri dalam mencari sebuah esensi dari sebuah objek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H