Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Masyarakat Indonesia Lebih Banyak Menggunakan Bank Konvensional daripada Bank Syariah?

Diperbarui: 28 Mei 2024   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konteks.co.id

          Hallo sobat Kompasiana, berjumpa lagi dengan saya ilham rama. Di era digital ini semua perkembangan ekonomi di seluruh dunia telah berkembang dengan sangat pesat. Semua negara di seluruh dunia berlomba-lomba untuk meningkatkan ekonomi dan terus berpacu seiring dengan digitalisasi yang ada. Negara Indonesia merupakan negara dengan penduduk islam terbesar kedua di dunia setelah pakistan. Walaupun mempunyai penduduk islam terbesar kedua di dunia, perkembangan ekonomi islam ataupun ekonomi berdasarkan syariat islam masih sangat jarang digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Masyarakat Indonesia cenderung masih menggunakan ekonomi berbasis konvensional. Lantas mengapa masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam cenderung masih menggunakan transaksi berbasis konvensional daripada transaksi menggunakan prinsip syariah?. Oke, dalam artikel ini saya akan sedikit mengulas sebab-sebab mengapa mayoritas masyarakat di Indonesia lebih memilih menggunakan bank konvensional daripada bank syariah.

          Dalam perkembangannya, Bank konvensional memiliki rating yang jauh lebih tinggi daripada bank syariah. Bank konvensional memiliki nasabah yang lebih banyak dari bank syariah. Berikut merupakan 3 faktor alasan mengapa masyarakat di Indonesia lebih banyak menggunakan bank konvensional daripada bank syariah :

1. Kurangnya literasi terhadap masyarakat

          Kurangnya literasi yang hendaknya disampaikan terhadap masyarakat menjadi salah satu faktor utama masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan bank konvensional daripada bank syariah. Jika bank syariah ingin agar nasabahnya meningkat, hendaknya literasi terhadap masyarakat perlu untuk disampaikan. Para pegawai bank syariah hendaknya mengedukasi para calon nasabah mengenai  produk-produk unggulan bank syariah seperti produk akad murabahah, mudharabah, salam, dan lain-lain.

2. Penyediaan produk dan layanan

          Mengenai produk dan layanan bank konvensional dan bank syariah terus berpacu dan berinovasi seiring berkembangnya digitalisasi. Salah satunya yakni pembentukan aplikasi mobile banking. Penyediaan produk dan layanan dari bank konvensional terbilang cukup lengkap daripada bank syariah. Masyarakat di Indonesia juga terbilang sangat puas dengan pelayanan mobile banking bank konvensional daripada bank syariah karena jarang mengalami gangguan jaringan truble.

3. Kerjasama sponsorship dalam suatu event

          Bank Konvensional telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam banyak event. Salah satunya yang sangat terkenal adalah  Bank BRI yang menjadi sponsor utama liga sepak bola Indonesia. Dalam hal tersebut masyarakat akan mengetahui, oh ternyata  yang mensponsori liga sepak bola Indonesia adalah bank bri, dan akan meningkatkan branding value dari bank bri. Hal inilah yang hendaknya juga dilakukan oleh bank syariah. Kerjasama dengan berbagai pihak dalam menyelenggarakan suatru event dapat meningkatkan branding value dari bank syariah.

          Itu tadi merupakan 3 faktor penting alasan mengapa masyarakat di Indonesia lebih banyak menggunakan bank konvensional daripada bank syariah. Meskipun demikian, kesadaran literasi mengenai perbankan syariah juga mulai meningkat. Hal ini perlu ditingkatkan dan diperhatikan oleh bank syariah. Adapun beberapa cara untuk meingkatkan kualitas agar bank syariah bisa terus bersaing dengan bank syariah yaitu dengan meningkatakan literasi terhadap calon nasabah, pengoptimalan penyediaan produk dan layanan, dan menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Oke sobat kompasiana, mungkin itu saja artikel singkat yang saya ulas mengenai alasan mengapa masyarakat di Indonesia lebih banyak menggunakan bank konvensional daripada bank syariah. Kuang lebihnya saya mohon maaf, sekian terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline