Lihat ke Halaman Asli

Ilham Prastio purnomo

mahasiswa IAIN Cirebon

Kisah Inspiratif Ojol

Diperbarui: 21 Juni 2023   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ojek Online merupakan salah satu transportasi yang saat ini sangat diminati oleh konsumen atau pengguna jalan dalam memudahkan aktivitas sehari-hari. Ojek Online secara praktis dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan dengan harga perjalanan yang cukup terjangkau. Di sisi lain, Ojek Online menjadi salah satu transportasi yang cukup dipilih karena kemudahan pengguna jalan dalam memilih lokasi tujuan konsumen secara bebas, asal tidak melebihi ketentuan jarak maksimal yang sudah diputuskan oleh setiap perusahaan Ojek Online.

Pada saat ini, terdapat berbagai macam Ojek Online yang dapat dipakai di Indonesia. Gojek Indonesia, Grab Bike, Maxim, dan InDrive menjadi beberapa contoh penggunaan Ojek Online yang cukup sering dipakai. Namun, berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, cukup banyak konsumen yang memilih Gojek Indonesia sebagai pilihan Ojek Online yang cukup banyak dipakai. Hal tersebut membuat pengemudi Ojek Online semakin banyak di jalanan raya.

Secara langsung, penulis juga merasakan adanya kegunaan Ojek Online. Dalam memilih alat transportasi untuk pergi ke kampus, ke restoran, ke Mal, atau ke tempat wisata, penulis terkadang memakai Ojek Online. Penulis menggunakan Ojek Online karena harga yang ditawarkan juga lebih terjangkau jika penulis menggunakan angkutan umum atau Taksi. Di sisi lain, dengan menggunakan Ojek Online, penulis merasakan bahwa waktu perjalanan terasa lebih efisien, penulis dapat memilih secara langsung jalan alternatif jika jalan yang dilalui penulis pada saat itu terkena macet atau penulis merasa terburu-buru karena ada kondisi tertentu, dan penulis merasa nyaman jika menaiki Ojek Online. 

Penulis pernah menaiki salah satu pengemudi Ojek Online dari Gojek Indonesia. Nama pengemudi Gojek Indonesia tersebut adalah Galih Buwono yang berumur 36 tahun. Dia menceritakan tentang pengalaman beliau sebagai pengemudi Gojek Indonesia selama lima tahun lamanya. Beliau sudah bertemu dengan berbagai macam karakter konsumen atau pengguna Gojek Indonesia.

Ada konsumen yang mempunyai karakter yang biasa saja (sekedar untuk naik Ojek Online ke tempat tujuan), suka berbicara dan bercerita mengenai kondisi pekerjaan dan percintaan, ada yang suka memberikan uang tambahan dan juga makanan ringan, ada juga yang minta perjalanan cepat, ada juga yang tidak mau melalui jalanan kecil, dan ada yang minta perjalanan lebih dari satu lokasi. Dari berbagai macam karakter tersebut, tentunya Pak Galih harus memberikan pelayanan konsumen dengan kualitas yang baik dan mengutamakan keselamatan konsumen dalam berkendara di jalan raya. 

Selama berpengalaman menjadi pengemudi Ojek Online, Pak Galih tidak pernah mengalami tabrakan dengan kendaraan lain atau mengalami kecelakaan di jalan raya. Hal tersebut disebabkan karena Pak Galih mengutamakan keselamatan konsumen, baik pada saat Pak Galih melaju motornya dengan kecepatan sedang maupun kecepatan yang sangat cepat. Cukup banyak konsumen yang merasa diuntungkan dan nyaman jika Pak Galih yang mengemudi motor tersebut ke lokasi tujuan. Hal tersebut membuat Pak Galih cukup sering mendapatkan penghargaan dan bonus tambahan dari Manajemen Gojek Indonesia secara langsung. 

Salah satu contohnya adalah Pak Galih mendapatkan penghargaan sebagai "Top 50 Drivers Gojek Indonesia" yang artinya Pak Galih mendapatkan penghargaan sebagai 50 pengemudi Gojek Indonesia terbaik dalam skala nasional (satu wilayah Indonesia). Di sisi lain, penilaian akhir setelah perjalanan yang diberikan konsumen terhadap Pak Galih secara umum mendapatkan nilai di antara 4 hingga 5, yang di mana rentang penilaian tersebut di antara 1 (sangat buruk) dan 5 (sangat baik). Hal tersebut membuat rata-rata nilai yang diperoleh Pak Galih pada saat itu mendapatkan nilai 4,8, yang di mana hal tersebut mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. 

Pak Galih kemudian bercerita tentang jumlah konsumen yang diterima antara masa awal pada saat Pak Galih menjadi pengemudi Ojek Online dengan saat ini. Pada saat tahun 2018 adalah tahun di mana Pak Galih menjadi pengemudi Ojek Online, yang di mana persaingan antara setiap pengemudi Gojek Indonesia yang lain tidak banyak dan Pak Galih cukup banyak menerima pesanan pengantaran konsumen terhadap lokasi yang dituju. 

Pada tahun tersebut, Pak Galih cukup aktif dalam mengantarkan konsumen, yang di mana hal tersebut membuat penghasilan yang diterima oleh Pak Galih cukup banyak dan dapat menghidupkan keluarganya Pak Galih setiap harinya. Namun pada saat ini, cukup banyak kondisi yang menjadi kendala Pak Galih dalam melakukan aktivitasnya sebagai pengemudi Ojek Online.

 Pertama, cukup banyak pengemudi Ojek Online yang berada dalam satu wilayah yang sama, yang hal tersebut membuat persaingan setiap pengemudi Ojek Online semakin besar. Kedua, jumlah konsumen yang memilih Gojek Indonesia saat ini tidak sebanyak jumlah konsumen yang terjadi pada tahun 2018 lalu. Hal tersebut disebabkan karena terdapat merek Ojek Online lain yang dapat dipilih oleh konsumen pada saat melakukan aktivitasnya. 

Ketiga, harga yang ditawarkan Gojek Indonesia tidak semurah pada lima tahun lalu. Hal tersebut menjadi pertimbangan konsumen untuk memilih Ojek Online lain yang dirasa lebih terjangkau jika dibandingkan dengan harga dari Gojek Indonesia. Namun, dari adanya beberapa kendala yang dialami oleh Pak Galih pada saat itu, Pak Galih tidak patah semangat dan terus mencari penghasilan dengan tekun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline