Lihat ke Halaman Asli

Hamznoer

Mahasiswa

Marak Sopir Angkot Anak-Anak di Cikarang

Diperbarui: 1 Januari 2023   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jajaran Angkot di Daerah SGC | sumber: Hasil Dokumentasi Pribadi

Cikarang – Supir tembak angkutan umum di Cikarang menjamur. Rata-rata mereka masih berusia bawah 17 tahun. Jangan memiliki pengalaman, surat izin mengemudi (SIM) saja tidak punya.

Di bilanganSentral Grosir Cikarang, Tim Liputan Investigasi Unviersitas Singaperbangsa Karawangmenemukan sopir angkutan umum di bawah umur dengan trayek Cikarang – Sukatani. Berdasarkan pengakuan para supir cilik tersebut, menjadi supir angkot adalah kenikmatan. "Awalnya diajak teman, lama-lama ya asik aja gitu” tutursalah seorangsopir angkot berusia muda itu.

Anak pria itu terjun menjadi supir angkot sejak setengah tahun lalu dengan alasan untuk menambah uang saku. Biasanya jam operasionalnyasetelahpulang sekolah, yaitu sore hingga malam hari. Pagi sampai siang,dia biasanya bersekolah.

Supir Cilik di daerah SGC | sumber: Hasil Dokumentasi Pribadi

Supir angkot di bawah 17 tahun lainnya, yaitu laki-laki inisial M (16 tahun) juga mengaku menjadi supir angkot karena diajak temannya. Siswa salah satu sekolah negeri di daerah Sukatani itu mengatakan, setelah beberapa bulan menjadi supir angkot, dia akhirnya menikmati pekerjaan tersebut.

Ia mengklaim, selama menjadi supir angkot, tidak ada pihak berwenang yang pernah menegurnya. “Walau banyak Dishub sama Polisi yang berseliweran di sekitar lokasi, namun tidak ada yang memberikan sanksi kepada sopir di bawah umur,” ujarnya kepada Tim Liputan Investigasi Unsika.

Menurutnya, pendapatan yang lumayan banyak menjadi salah satu faktor ia tetap bertahan menyupir angkot walau masih di bawah umur. "Biasanya bisa dapat sampai Rp300 ribu kalau ramai. Lumayan buat nambah uang jajan" tuturnya.

Supir angkot cilik lainnya, berinisal R (16 tahun) mengaku terjun menjadi supir karena awalnya dia menjadi kernet dari angkot yang dibawa oleh Bapaknya. “Lama-lama dia ingin mencoba menjadi sopir angkot juga,” ujarnya.

Anak-anak berinisial R tadi menjadi supir angkot setelah diizinkan oleh orangtuanya. Dia menggunakan angkot milik ayahnya untuk mencari penumpang. Untuk mengemudi mobil, R belajar dari ayahnya.

Dia bisa memperoleh pendapatan setengah hari menjadi supir angkot, sebesar Rp150 ribu. “ Kalau saya narik angkot setengah hari saja, saya bisa mendapatkan Rp150 ribu, dan itu saya narik angkot dari jam sembilan pagi sampai jam 1 siang,” ujar supir angkot tersebut.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline