Lihat ke Halaman Asli

Ilham NurWijayakusuma

1903016078 FITK UIN Walisongo

Implementasi Teori Ekologi dalam Membentuk Karakter Anak di Pondok Pesantren

Diperbarui: 20 April 2021   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Pendidikan karakter sangat jarang diajarkan secara serius. Padahal hal ini yang sering kali disoroti oleh kebanyakan orang. Karakter disini bisa kita lihat dari watak, budi pekerti dan juga akhlak anak. 

Pendidikan akhlak semakin lama semakin terkikis. Salah satu faktor yang melatarbelakanginya adalah kurangnya penekanan akan pentingnya sebuah budi pekerti atau akhlak. Entah itu dari keluarga anak itu sendiri ataupun dari linkungan dimana dia tinggal. Kemudin disini pondok pesanten dirasa menjadi sebuah solusi untuk memperbaiki dan atau membentuk karakter atau kepribadian yang lebih baik.

Penidikan karakter disini tidak secara langsung ditekankan dalam proses belajar disekolah saja akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Mulai dari dari lingkup terkecil yaitu keluarga sampai lingkup yang lebih luas yaitu faktor interaksi dengan lingkungan sekitar. 

Teori ekologi perkembangan mencoba mengkaji hubungan timbal balik antara anak dan sesamanya serta lingkungan tempat tinggalnya. Teori ini bertujuan untuk memahami interaksi yang dinamis dan kompleks antara individu dan berbagai aspek lingkungannya.

Teori Ekologi Perkembangan

Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. Teori ekologi memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku individu tersebut. 

Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk menggambarkan, mengorganisasi dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi. Teori ekologi mencoba melihat interaksi manusia dalam sistem atau subsistem (Unik Hanifah Salsabila, 2018: 139). Secara sederhana interaksi tersebut terlihat pada gambar berikut ini:

Jika dilihat gambar diatas, segala subsistem berpusat pada anak. Hal ini dimaksudkan pengalaman anak menjadi pendorong utama bagi perkembangan karakter dan kebiasaannya dikemudian hari. Adapun penjabaran dari masing-masing subsistem adalah sebagai berikut:

a.Mikrositem

Mikrosistem adalah linkungan dimana anak tinggal yang meliputi keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Dalam sistem ini proses interaksi dengan orang tua, teman dan guru akan lebih sering terjadi karena meraka lah agen sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline