Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Lilin Menyala

Diperbarui: 12 Juni 2024   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Seorang mengambil buku di rak/pexels.com/@Elemant5 Digital 

Hidup Lilin di Malam yang Sunyi

Di malam yang gelap gulita, Kau berdiri tegak dengan kokoh, lilin kecil nan lembut.Pencahayaanmu yang tenang, menari dalam keheningan, Mengusir kelam, membawa harapan yang pasti.

Di sudut-sudut kamar yang sejuk dan senyap, Kau datang dengan kehangatanmu yang sangat tulus. Seakan berbicara pada dunia yang kelam, Bahwa dalam gelap gulita, selalu ada pencahayaan.

Lilin kecil, kau tak berteriak dengan keras, Namun dalam keheningan, kau bersinar terang. Setiap tetes lilin yang mencair jatuh ke tanah, Adalah pengorbanan tanpa pamrih.

Meski angin yang berhembus mencoba mematikanmu, Kau tetap teguh, tak tergoyahkan sedikit pun. Dalam setiap percikan api kecilmu, Ada keberanian yang tiada tanding.

Malam terus larut, keheningan merayap, Namun kau, lilin, tetap setia. Menemani waktu dengan cahaya hangatmu, Menjadi saksi bisu perjalanan malam tiba.

Di antara bayangan-bayangan yang menari-nari, Kau lilin, tetap berdiri tegap dengan kokoh. Menerangi hati yang kehilangan arah, Menunjukkan jalan dalam gelap.

Kau adalah lambang ketabahan,di Dalam kerapuhan, kau tak pernah putus asa. Menyala terang di tengah badai, Mengajarkan arti keberanian sejati.

Setiap tetesan api kecilmu, Adalah harapan yang tak pernah akan padam. Kau lilin, memberi makna pada kegelapan, Menjadikan  malam menjadi penuh impian.

Oh lilin,di dalam dirimu, Terdapat kekuatan yang tersembunyi. Meskipun kecil, kau tak pernah lelah, Menginspirasi jiwa yang hampir mati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline