Lihat ke Halaman Asli

ILHAM JAYA KUSUMA SIREGAR

Mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama FUSI UINSU Medan

Bersinergi !!! KKN 49 UINSU Medan dan Pondok pesantren Darul Muttaqin Hidayatullah Bekerjasama dalam Menciptakan Pemimpin Islami dan Menguatkan UMKM

Diperbarui: 11 Agustus 2024   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan  dan Sosialisasi Leadership dan UMKM di Pesantren / KKN Kelompok 49 UINSU

Sabtu, 10 Agustus 2024, bertempat di Yayasan Pondok Pesantren Darul Muttaqin Hidayatullah Batubara, KKN Kelompok 49 UINSU Medan melaksanakan kegiatan pelatihan leadership dan pembuatan UMKM. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan leadership kepemimpinan yang dibawakan oleh Ilham Jaya Kusuma Siregar sebagai pemateri pertama. Ia menyampaikan bahwa setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, bisa menjadi pemimpin, setidaknya menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, setiap pemimpin pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas apa yang dipimpinnya.

Penyampaian Materi Leadership Kepemimpinan oleh Ilham Jaya Kusuma Siregar /KKN Kelompok 49 UINSU

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemateri kedua, yaitu Rafly Alfadillah, yang menjelaskan sifat-sifat pemimpin yang baik. "Sifat paling utama dari pemimpin yang baik ialah sifat ketakwaan kepada Tuhan. Jika seorang pemimpin takut kepada Tuhannya (Allah), maka ia akan menjalankan kepemimpinannya dengan baik," katanya. Sebagai penutup, Ilham mengatakan bahwa santriwan dan santriwati di pesantren ini harus bisa menjadi pemimpin yang tetap menerapkan nilai-nilai keislaman, tetap menjadi teladan atas apa yang ia pimpin, dan yang paling penting tetap menjadi pemimpin yang baik.

Penyampaian materi leadership kepemimpinan ke 2 oleh Rafly Alfadillah /KKN Kelompok 49 UINSU

Setelah pelatihan leadership kepemimpinan, acara dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dan cara pemasarannya sebagai salah satu metode dalam pengentasan kemiskinan. Pelatihan UMKM ini dikoordinatori oleh Wahyu dengan dibantu oleh seluruh mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang tergabung dalam KKN Kelompok 49. Pada tahap awal, Wahyu bersama teman-teman yang lain menjelaskan proses pembuatan lilin aroma terapi yang dimulai dengan pencairan lilin. Kemudian, lilin yang cair itu dimasukkan ke dalam wadah kaca dan langsung dicampurkan dengan tanaman herbal. Setelah itu, tinggal menunggu lilin kering, lalu jadilah lilin aroma terapi yang siap dipakai. 

Penyampaian proses pembuatan Lilin Aroma Terapi/KKN Kelompok 49 UINSU

Setelah selesai, Masitha menjelaskan kegunaan dari lilin aroma terapi ini. "Lilin aroma terapi ini sangat berguna, terlebih di daerah yang kadang secara tiba-tiba listrik bisa mati." 

Penyampaian Manfaat Lilin Aroma Terapi/KKN Kelompok 49 UINSU

Santriwan dan santriwati sangat antusias dalam mengikuti pelatihan UMKM ini. Karena setelah pelatihan pembuatan, di lanjutkan dengan sosialisasi pemasaran lilin aroma terapi ini ke pasar, mahasiswa/i KKN 49 Terkhusus yang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang di pimpin oleh Dendi menjelaskan tentang bagaimana cara memasarkan produk yang telah di buat tadi.

Cara memasarkan produk yang dibawakan oleh Dendi/KKN Kelompok 49 UINSU

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline