Lihat ke Halaman Asli

Kritik Film "Your Name" atau "Kimi No Na Wa"

Diperbarui: 4 April 2021   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Kimi no na wa tentu sudah menjadi sebuah film yang terkenal di kalangan fans nya, baik fans dalam negri Jepang atau pun luar negri, film tersebut kerap meraih kesuksesan yang tidak sedikit. 

Gadis bernama Mitsuha Miyamizu dan seorang anak lelaki bernama Taki Tachibana. Mitsuha adalah anak dari desa sementara Taki tinggal di tengah kota Tokyo. Terkadang mereka bermimpi seperti sedang bertukar jiwa, tetapi lama-kelamaan mimpi itu terasa semakin nyata. Saat mereka sadar bahwa mereka berdua tidak bermimpi, mereka mulai membuat buku harian untuk melaporkan kejadian yang mereka alami saat bertukar tempat. Suatu hari, fenomena pertukaran ini pun tersebut berhenti. Perasaan resah dan cinta yang timbul di dalam hati membuat mereka berusaha mencari keberadaan satu sama lain.

Cerita tersebut dikatakan terinspirasi dari dongeng tua di jepang yang menceritakan dua saudara laki lki dan perempuan, karna kepribadiannya, si anak laki laki  di besarkan seperti anak permpuan sedangkan perempuan di besarkan seperti lelaki. Selain dongeng, ada juga puisi tentang mimpi yang menginspirasi elemen di mana mereka berdua bertukar setelah terbangun dari tidur, layaknya orang yang bermimpi. Tema cerita yang familiar seperti inilah yang berhasil membuat Kimi no Na wa diterima dengan baik oleh penonton Jepang.

Mitsuha Miyamizu adalah seorang gadis polos yang tinggal di kota Itomori, sebuah kota kecil di prefektur Gifu. Mitsuha muak tinggal di daerah pedesaan yang menurut dirinya membosankan. Membosankan karena tidak ada caf di desa, minimarket tutup jam 9, matahari cepat terbenam dan tapi entah mengapa, kota ini memiliki 2 bar. Selain itu, dirinya yang merupakan keturunan pendeta kuil setempat juga merasa muak karena status tersebut membuatnya malu di hadapan teman-temannya karena ia harus mengikuti ritual-ritualnya. Oleh karena itu, Mitsuha berangan-angan menjadi "Lelaki tampan dari Tokyo" di kehidupan selanjutnya.

Ternyata permintaanya terkabulkan. Saat Mitsuha terbangun dari tidurnya, dia bertukar raga dengan sang Lelaki Tampan dari Tokyo bernama Taki Tachibana. Taki dan Mitsuha mengira bahwa kejadian tersebut adalah mimpi, namun ternyata semuanya nyata. Karena harus berinteraksi dengan lingkungan baru secara mendadak, kekacauanpun terjadi. Teman-teman di sekitar lingkungan Taki dan Mitsuha merasa heran karena Taki yang biasanya maskulin mendadak menjadi feminin dan Mitsuha yang sangat sopan berubah menjadi tomboy.

Mitsuha yang berada di tubuh Taki terkejut karena dirinya tiba-tiba menjadi cowok, terlebih pada saat mengetahui ada "sesuatu" di antara kedua kakinya. Mitsuha yang semula tinggal di pedesaan, tiba-tiba berada di Tokyo dan harus menjalani hidup sebagai laki-laki. Taki yang juga bekerja paruh waktu di sebuah restoran italia juga harus dilakukan oleh Mitsuha (dalam tubuh Taki). Karena ulah Mitsuha, Taki secara tidak langsung bisa mendekati seorang senior perempuan di restoran tempat ia bekerja dan membuat koleganya iri hati.

Kondisi yang sama juga terjadi Taki yang berada di tubuh Mitsuha. Semula Taki adalah perjaka yang saya kira cukup ganteng, tiba-tiba berada di tubuh seorang gadis. Untuk memastikan bahwa dia berada di tubuh gadis, dia melakukan apa yang seorang lelaki akan lakukan bila berada di tubuh gadis. Mitsuha yang asli memiliki sifat yang sangat halus dan tingkah laku yang sopan, tiba-tiba menjadi tomboi. Karena ketomboian akibat ulah Taki, Mitsuha menjadi populer di sekolahnya sampai-sampai bukan hanya laki-laki, perempuanpun juga menyatakan rasa suka dan ingin menjadi pacar Mitsuha (versi Taki). Mereka berdua mengeluhkan dampak dari pertukaran raga tersebut karena mereka sebenarnya "single by choice".

Untuk memecahkan misteri kenapa mereka bertukar raga, mereka selalu bertukar memo sebelum mereka pergi tidur, agar pemilik tubuh sebenarnya mengetahui apa yang telah terjadi saat mereka bertukar raga. Namun setelah komet jatuh, mereka berdua tak pernah lagi bertukar raga. Taki yang merasa penasaran kenapa pertukaran ini berhenti pun mencoba mencari tahu apa yang terjadi.

Pertukaran raga bekerja sebagai plot device namun ternyata kunci-kunci misteri dari konflik utama disajikan secara cerdik. Pengembangan konflik utamanya juga dikembangkan agar membawa perasaan dan pikiran penontonnya. Menariknya, trailer-nya memberikan kunci misterinya tanpa menampilkan konflik utamanya. Transisi dari sisi komedik, drama maupun ketegangannya juga membuat penonton ikut penasaran, khususnya saat konfliknya semakin memuncak. Sayangnya, drama perjalanan mencari jati diri kedua remaja yang disajikan terasa generik. Yang saya sayangkan, apa yang disodorkan pada awal film ini sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di bagian kedua film ini. Plot yang dibangun di awal film harus dihancurkan dan digantikan dengan plot baru yang terasa "dipaksakan". Shinkai berhasil menutup lubang-lubang plot minor namun di tengah perjalanan film ini, tiba-tiba ada lubang yang lebih besar dan Shinkai harus memulai dari awal lagi. Ending yang ditampilkan pun sebenarnya menyenangkan, namun dibandingkan dengan konflik yang mendahuluinya, terasa hambar walaupun tetap menarik. Muncul kesan "lho cuma begitu aja?" saat melihatnya.

Kehidupan Taki dalam Your Name ternyata tidak memiliki nilai 'menarik' di bagian awal film. Peran Taki di menit pertama Your Name mirip sekali dengan tokoh protagonis dari novel visual atau novel ringan umumnya. Bila Taki digantikan dengan "protagonis dari novel visual A" pun tampaknya tak akan membuat ceritanya berubah banyak. Dibandingkan Mitsuha yang kehidupannya dikupas mendalam, alur kehidupan Taki ternyata tidak dikembangkan dengan baik. Kehidupan Taki di Your Name hanya ditampilkan sekilas dan sisanya harus berbentuk monolog dalam adegan montage oleh Radwimps. Bahkan nama ayah sang Taki tidak pernah disebutkan dalam anime ini. Di sisi lain, Taki mendapatkan screen time yang banyak dan berperan penting di paruh kedua film ini.

Tetapi dengan berbagai banyak kritik dari film tersebut, film kimi no na wa merupakan film terlaris pada saat itu, dan film paling di sukai bagi para pencinta film kartun jepang (anime) atau yang sering di sebut dengan otaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline