Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Ilham Helmy Syaputra

Just ask everything and be skeptic

Meng-ergonomikan Diri Agar Hidup Lebih Lama

Diperbarui: 11 November 2021   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram @banggaber

Di sebuah ruangan terdapat dua insan yang sedang meNugas didepan laptopnya, satunya memposisikan diri senyaman mungkin dengan kopi & weci anget di meja disertai alunan musik indie. Si Insan satunya lagi duduk dengan bersila diatas keramik tanpa alas dengan kulit kacang yang berserakan dimeja belajarnya bahkan pencahayaan laptopnya di mode paling rendah. 

Coba kalian prediksi siapa yang bakalan optimal ngerjain tugasnya? Yap bener, yang kedua adalah jawabannya kalau saja siapa yang gak nyaman ngerjainnya, selain vibes bawaanya males karna banyak kulit kacang berserakan tapi juga kakinya "gringgingen" jonnn (efek duduk dikeramik ga pake alas).

Yah bisa ditarik kesimpulan diatas bahwasanya manusia adalah makhluk yang mampu memberikan tenaganya secara maksimal jika ia dalam situasi yang nyaman. Nyaman yang mimin maksudkan disini adalah nyaman yang didapat dari tangkapan indrawi seperti indra pelihat, pengecap, peraba dimana kemudian mentransmisikan sinyal ke otak untuk melepaskan hormon yang memicu rasa nyaman sehingga semua cakranya keluar.

Perekayasaan ini kalo dalam ilmu Psikologi dinamakan dengan  Ergonomi.

Ha? Ergonomi? Keyboard mechanical tah? Atau keyboardnya ThinkPad? Aku denger ergonomi sih dari hal-hal itu.

Secara contoh bener, namun secara definisi itu yang dinamakan ergonomi adalah disiplin psikologi yang mempelajari, menjelaskan kemudian merekayasa serta memecahkan tantangan manusia terkait pekerjaan yang harus diselsekan. Dimana hal tersebut tujuannya biar si manusia tadi nyaman menjalankan tugasnya dan juga menjaga kesehatan jasmani rohaninya. 

Ergonomi ini memiliki kecenderungan terhadap instrumen yang udah diselaraskan guna kepentingan bersama. Ya contoh kayak dua jenis keyboard itu tadi, dimana harapannya adalah agar manusia nyaman ngerjain tugasnya dengan cara menstimulasi biar meningkatkan hormon penyebab rasa bahagia. 

Dan selama sejarah ergonomi, ada profesi yang punya kaitan langsung maupun tidak langsung terhadap nih ergonomi, seperti: Insinyur Produksi, Insinyur Rekayasa, Dokter Industri, Ahli Ergonomi, Praktisi Kesehatan, Praktisi Sumber Daya Manusia dan Desainer Komputer.

Emang ergonomi ada sejarahnya ya?!

Pasti dong, sebenarnya sih dia udah ada sejak nenek moyang kita jadi pemburu-pengumpul, namun konsep ergonomi ini baru diresmikan secara formal saat revolusi industri tahun 1949, tapiii sebelum diresmikan juga udah ada gerakan yang mengawalinya seperti yang dilakukan Industrial Fatigue Research Board Inggris guna mengatasi masalah di pabrik amunisi Perang Dunia 1, dari didirikannya itu didapatkan hasil bahwa output kerja pegawai membaik melalui pengurangan jam kerja yang harus ditempuh dalam sehari. Kemudian di masa Perang Dunia II konsep ergonomi mulai dikenal secara massal di Amerika dengan orientasinya adalah merancang manusia biar sesuai dengan mesinnya (jadi bukan mesin yang harus ikut sama manusia).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline