Lihat ke Halaman Asli

(Bukan) Hujan Bulan Juni

Diperbarui: 2 Januari 2020   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com/@anttipaakkonen

Pak Sapardi, ini bulan Januari, bukan Juni. Hujan tidak lagi tabah, maka telah ditunjukkan olehnya pada kita sebuah amarah. Tidakkah kita melihat rumah-rumah? Luapannya bukanlah hal yang lumrah, atau mungkin Januari membawa tuah? Entahlah ...

Bukankah tidak ada lagi yang dirahasiakannya? Rintik rindu kini berganti pilu. Atau sudah lama kau memendam itu?

Pak Sapardi, tahukah engkau, rahasia yang kau titipkan kepada pohon berbunga itu ... Hilang, ditebang oleh angan-angan serakah para Bahingan

Pak Sapardi ini bulan Januari, bukan Juni. Masihkah ia akan tetap bijak? Jika kita harus menderita karena polah manusia-manusia congkak

Mungkin ada benarnya, dengan dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu bertahun-tahun yang lalu, kini hujan datang dengan menggebu-gebu

Pak Sapardi ini bulan Januari, bukan Juni. Bahkan jika ia tetap arif, masalahnya akar pohon bunga telah sirna, lalu siapakah kini yang akan menyerap luka dan nestapa kita?

Pak Sapardi, 1989, dan kini, terima kasih telah mendidik kami untuk terus mengamati, ketika terlalu banyak dari hati manusia yang telah lama mati ...

//




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline