Lihat ke Halaman Asli

E-Money: Kemudahan dalam Genggaman

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudahan akan sistem pembayaran selalu diinginkan oleh banyak kalangan, terutama pada masyarakat dengan tingkat akses keuangan yang tinggi. Seiring dengan majunya teknologi, peralatan sehari-hari seakan disatukan dalam satu perangkat yang kini menjadi bagian hidup peradaban manusia, yakni telepon genggam atau handphone.

Pada Kamis, 14 Agustus 2014 lalu Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau cash less society diluncurkan oleh Bank Indonesia bersama-sama sejumlah pimpinan bank. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat aktif melakukan transaksi pembayaran melalui e-money atau electronic money. Dimana transaksi menggunakan kartu kredit, debit card, Tap card atau SMS banking, mobile banking, dan internet banking.

Selain itu GNNT diikuti dengan hadirnya LKD (Layanan Keuangan Digital) berupa layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan melalui kerja sama dengan pihak ketiga (bank atau agen individu) menggunakan sarana teknologi seperti perangkat berbasis mobile maupun web. Dengan praktis masyarakat dapat melakukan transaksi tanpa membawa-bawa uang tunai. Cukup melalui telepon genggam atau tap card masyarakat mampu melakukan transaksi secara langsung.

Selain itu LKD mampu meraih sejumlah wilayah yang memiliki akses sulit menuju bank atau layanan keuangan formal. Sehingga masyarakat yang memiliki kategori unbanked atau underbank tetap dapat melakukan transaksi keuangan. Hal ini tentu diharapkan mampu mengembangkan keterbukaan akses keuangan, mengingat Survei Financial Literacy 2012 Bank Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bahwa hanya 35,31%  penduduk dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank. Sementara itu, jumlah pemegang telepon genggam sebesar 255 juta hampir menyamai jumlah penduduk Indonesia

Kemampuan penetrasi dari perangkat handphone di berbagai segmen masyarakat menjadi modal bagi layanan ini untuk memperluas keterbukaan akses keuangan. Keunggulan yang diberikan oleh program LKD ini  kepada masyarakat untuk memberikan akses keuangan yang mudah, terjangkau, aman, dan proporsional.

Untuk menjangkau masyarakat yang berada di rural-area, akses LKD dapat melalui agen LKD individu yang diselenggarakan oleh bank baik perseorangan ataupun badan usaha lokal tidak berbadan hukum yang menetap di daerah tersebut. Melalui LKD ini masyarakat dengan mudah menabung, menarik uang, ataupun mentransfer tanpa perlu langsung menuju ke bank, cukup dengan mendatangi agen LKD individu terdekat dan melakukan transaksi melalui media handphone.

Kehadiran layanan LKD nanti akan segera dirasakan oleh masyarakat dalam berbagai transaksi baik transportasi, restauran, gerbang tol, toko ritel, SPBU BBM dan sebagainya. Sehingga transaksi praktis dan mudah dapat dirasakan oleh berbagai segmen masyarakat. Selain itu LKD ini memiliki keuntungan yang aman dan terpercaya karena pemrosesan dan pencatatan transaksi yang real time dan akan ada status notifikasi segera setelah transaksi keuangan berlangsung yang dikirimkan kepada pemegang.

Apabila di lihat dengan perkembangan kebutuhan keterbukaan akses keuangan saat ini di masyarakat dan mempersiapkan masyarakat menuju AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang akan diselenggarakan pada 2015. Diharapkan transaksi yang mudah dan praktis tersebut dapat memajukan perkembangan bisnis serta ekonomi Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline