Lihat ke Halaman Asli

Ilham Putra Gita Farizki

Filsuf atap rumah

Terjebak FWB

Diperbarui: 12 Desember 2020   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Friend wit Benefit. "Berteman dengan keuntungan", jika diterjemahkan secara harfiah. Tapi apa sebenarnya itu?

Friends with benefits adalah ketika dua orang secara fisik sangat intim satu sama lain, namun mereka tak memiliki komitmen apa pun. Dengan kata lain mereka hanya berhubungan hanya dengan mencari keuntungan atas satu sama lain. Keuntungan ini bisa beragam tergantung individu yang mengalaminya. Ada yang saling mengisi kekosongan hati, ada yang cuma ingin memiliki teman jalan - jalan atau sekadar pamer, "Hey, aku punya gandengan baru nih. Gua udah move on dari yang lama". Intinya FWB adalah hubungan yang saling memanfaatkan satu sama lain, entah itu dengan perjanjian kedua pihak atau hanya sepihak saja.

Apa yang melatar belakangi adanya FWB?

Secara sederhana, adanya hasrat yang tidak tercapai. Pada dasarnya FWB itu hanya untuk memuaskan hasrat satu sama lain, dan lebih cenderung ke hubungan yang memuaskan hasrat seksual tanpa menjalain ikatan emosional. Jadi mereka hanya bertemu hanya untuk berhubungan badan. Tapi tidak semua FWB berakar dengan hasrat seksual. Banyak juga yang saling melakukan FWB hanya untuk sekadar teman jalan berdua, mengisi rasa kosong akibat ditinggal mantan, dan masih banyak lagi.

Tapi apakah hubungan FWB itu sehat?Ya bisa dibilang iya bisa dibilang tidak. Bagi seseorang yang ingin menemukan cinta sejati, melakukan FWB secara terus menerus dapat membuat tujuan utamanya, yaitu mencari cinta sejatinya akan terlupakan akibat terlalu nyaman dengan pasangan FWBnya. Dan pada akhirnya bertepuk sebelah tangan. Namun di sisi lain FWB adalah cara tercepat untuk merasakan sensasi 'bucin' tanpa harus memiliki komitmen dengan pasangan. 

"Ya karena sama sama saling membutuhkan, apa salahnya kalo kita FWBan. Toh ya kita gak ada ikatan emosional. Mau pisah kapanpun bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline