Aku tak akan bicara lagi tentang harapan medali di Olimpiade 2024. Karena aku pikir itu bisa menjadi beban yang luar biasa pada para atlet kita yang tersisa. Yang terpenting berikan yang terbaik yang kamu punya. Apapun hasilnya, akan aku terima.
Aku melihat bagaimana mata Desak Made Rita Kusuma Dewi berkaca. Aku melihatnya seperti itu ketika dia gagal di perempatfinal panjat tebing speed putri, Rabu (7/8/2024) petang. Tentu dia kecewa dengan hasil itu. Sebab, dia juga pasti ingin mendapatkan hasil lebih baik.
Dia juga adalah sosok yang digadang akan dapat emas di Olimpiade 2024. Desak Made seperti jadi tumpuan setelah bulu tangkis mendapatkan hasil tak sesuai harapan. Ketika bulu tangkis gagal dapat emas, semua mata dan harapan seperti tertuju pada Desak Made. Tentu itu berat sekali.
Aku pun membayangkan sebentar jika menjadi pemanjat tebing yang diharapkan di Olimpiade. Aku membayangkan bagaimana ada ribuan penonton di depan arena dan jutaan pasang mata dari televisi. Lalu harus konsentrasi penuh dengan sayup harapan tentang medali emas. Tentu itu berat sekali.
Ini juga pertama kalinya Desak Made ikut Olimpiade. Hal yang sama tentu juga berlaku pada Rajiah Sallsabillah. Pertarungan mental benar-benar terjadi di Olimpiade. Tak hanya itu, pelatih pun terlihat menatap kosong ketika Desak Made kalah. Tentu ada kekecewaan di dalamnya.
Tapi ya itulah kenyataannya. Kita semua harus menerimanya. Khususnya para pendukung Indonesia yang sudah berharap sangat banyak. Terima kenyataan dan jangan bully para atlet sebab bagaimanapun mereka sudah berusaha sekuat tenaga. Mereka juga tak ingin kalah pastinya.
Bagi atlet yang sudah berjuang dan belum berhasil, terus tegakkan kepala. Sebab masih ada hari esok yang harus dilewati. Jadi, jangan patah arang. Teruslah berusaha dan berusaha.
Dengan fenomena seperti itu, kini aku tak lagi berbicara medali pada atlet Indonesia yang tersisa di Olimpiade. Berikan saja yang terbaik yang kamu bisa. Apapun hasilnya aku bisa menerimanya. Sekali lagi berikan saja yang terbaik.
Yang tersisa sampai aku menulis tulisan ini adalah Eko Yuli Irawan, Rizki Juniansyah, Nurul Akmal, Veddriq Leonardo, Bernard Van Aert. Tiga nama pertama dari angkat besi, nama keempat dari panjat tebing speed putra. Nama terakhir dari ajang sepeda. Teruslah berjuang bagi keempatnya. Berikan saja yang terbaik dan apapun hasilnya aku terima. Semoga kesuksesan menyertai Anda semua. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H