Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Cara Senior Argentina Merangkul Garnacho Patut Ditiru

Diperbarui: 18 Juli 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alejandro Garnacho. (Kompas.com/kristianto purnomo)

Ada sebuah video yang beredar di dunia maya kala perayaan Argentina juara Copa America 2024. Video itu juga diunggah oleh akun warga Argentina Roy Nemer yang dikenal sering menginformasikan segala hal tentang timnas Argentina.

Pelajaran yang bisa dipetik dari video itu adalah bagaimana memperlakukan mereka yang muda. Bukan dibully atau dipinggirkan, tapi dirangkul untuk bersama-sama gembira.

Adegannya adalah ketika Alejandro Garnacho ada di ruang ganti bersama para pemain Argentina lain usai juara Copa America 2024. Garnacho terlihat duduk dan tersenyum. Melihat hal itu, kalau tak salah Leandro Paredes menarik Garnacho untuk menari bersama-sama.

Garnacho masih bocil di timnas Argentina senior. Bahkan, di Copa America itu kontribusi Garnacho tidaklah besar. Dia hanya main sekali dalam turnamen itu.

Namun, para senior di Argentina mencoba membuat Garnacho senyaman mungkin dengan menariknya agar bernari bersama.

Tak hanya itu, Emiliano Martinez yang membopong trofi di ruang ganti, memberikannya ke Garnacho untuk mengangkat dan merasakan sensasi gembira bersama.

Jadi di antara beberapa adegan perayaan Argentina juara, perayaan di ruang ganti yang merangkul si bocah juga potret yang istimewa. Hal itu menandakan bahwa semua adalah bagian dari tim yang harus memiliki kebersamaan.

Potret itu saya pikir bisa diterapkan di sisi lain kehidupan keorganisasian. Yang masih hijau perlu dirangkul, dibuat nyaman di rumah baru. Dibuat agar merasa dimanusiakan.

Karena dengan begitu, dengan kenyamanan itu, potensi yang masih hijau bisa berkembang dengan baik. Jika berkembang dengan baik, maka akan bermanfaat bagi organisasi.

Jika pun si hijau itu berproses, menua, dan tak lagi di organisasi tersebut, minimal dia juga akan memanusiakan mereka yang lebih muda di tempat lain. Jadi nilai positif untuk memanusiakan manusia itu bisa bergulir dan bergelombang di ruang dan waktu yang berbeda.

Bukan malah dieksploitasi. Si muda dieksploitasi untuk disuruh membuatkan kopi, membuatkan teh, memijat. Kan parah. Tugas kerja bukan itu, tapi disuruh melakukan kegiatan di luar kerjanya yakni bikin kopi, teh, dan memijat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline