Ramai di Instagram (mengambil info dari Metro TV) soal pernyataan pengamat sepak bola Bung Anton Sanjoyo bahwa Indonesia lolos ke putaran akhir kualifikasi Piala Dunia 1986. Sehingga, menurut Bung Anton, capaian Indonesia saat ini yang lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan sejarah.
Saya termasuk tak sepakat dengan pernyataan Bung Anton. Saya sepakat dengan pernyataan Bung Kusnaini yang dia ungkapkan setelah Indonesia mengalahkan Filipina 2-0. Bung Kusnaini yang saya ingat, bilang bahwa Indonesia hanya sampai ronde dua di kualifikasi Piala Dunia 1986.
Banyak informasi terkait kualifikasi Piala Dunia 1986 zona Asia. Jadi, seperti dikutip dari data AFC yang diunggah wikipedia, kualifikasi Piala Dunia 1986 zona Asia memang tak sekompetitif sekarang.
Sebab kala itu ada pembagian zona barat dan timur. Indonesia masuk zona timur. Jadi, Indonesia tak akan bertemu dengan tim timur tengah. Kalau kini lebih kompetitif karena tak ada pembagian zona.
Lalu pada kualifikasi 1986 itu, peserta tak sebanyak sekarang. Misalnya tak ada Palestina, belum ada Uzbekistan, dan Australia belum ikut Asia. Plus negara seperti Vietnam juga tak ikut.
Kemudian di ronde pertama, Indonesia segrup dengan Bangladesh, Thailand, India. Indonesia jadi pemuncak klasemen dan berhak lolos ke ronde kedua.
Karena peserta kualifikasi belum sebanyak saat ini dan ada pembagian zona, maka ronde kedua zona timur hanya diisi empat tim yakni Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Hongkong. Empat tim dengan mekanisme semifinal.
Indonesia lawan Korea Selatan dan Jepang lawan Hongkong. Kemudian Indonesia gagal. Maka ronde akhir atau ronde tiga adalah Jepang vs Korea Selatan. Korea Selatan menang dan lolos ke Piala Dunia 1986. Sementara ronde tiga zona barat mempertemukan Irak vs Suriah. Irak menang dan lolos ke Piala Dunia 1986.
Fakta
Saya tak sedang membahas bahwa timnas saat ini adalah terbaik sepanjang masa. Saya tak bahas itu karena memang sangat debatabel. Bahkan setiap masa punya ceritanya sendiri.