Indonesia baru saja melakoni dua laga melawan Irak dan Filipina. Dua laga yang Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia zona Asia grup F itu mengecewakan. Ya kalau ingin lebih halus, kecuali saat babak kedua lawan Filipina.
Di babak kedua lawan Filipina pun, Indonesia mengancam, tapi juga diancam. Ada satu peluang Filipina kena mistar. Artinya bagusnya Indonesia dalam menyerang, juga memunculkan lubang di pertahanan.
Yang paling sering kentara dalam dua laga itu adalah kehilangan bola dan sulit mengembangkan permainan ketika dipressing. Khusus lawan Filipina, Indonesia coba bermain dengan pertahanan tinggi.
Tapi persoalannya tak bisa mengalirkan bola. Maka ketika kehilangan bola, pasti kelimpungan. Hal itu kentara terlihat saat gol Filipina.
Singkat kata, Indonesia buruk di dua laga itu. Jika ngomong permainan, Indonesia masih kalah dari Vietnam, apalagi Irak.
Saya lihat 30 menit Vietnam vs Irak. Akurasi passing Irak luar biasa. Kecepatan luar biasa. Semangat tempur juga jempol.
Vietnam sekalipun sering digempur, juga memiliki passing dan kecepatan yang bagus. Jika Indonesia tak berubah dan Vietnam serta Irak seperti saat ini, tak berharap lah untuk Piala Asia 2027.
Indonesia bisa jadi bubur, lembek dan mudah dilahap. Indonesia bisa hancur lawan Irak dan Vietnam. Apalagi lawan Jepang. Jadi, sulit bagi Shin Tae-yong jika permainan pemain Indonesia seperti dalam dua laga terakhir.
Entah jika Ivar Jenner dan Marselino ada di lini tengah. Tapi jika pun dua pemain itu ada dan permainan pemain yang lain tak berubah, sepertinya juga repot.
Kita lihat saja apa yang nantinya akan terjadi. Semoga timnas bisa berubah dan menjadi lebih baik di Piala Asia dan juga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026.