Hari ini Lamine Yamal trending di twitter. Dia membuat satu assist saat Barcelona mengalahkan Villarreal 4-3, Minggu (27/8/2023) waktu setempat.
Mungkin karena dia masih 16 tahun. Mungkin karena sematan Lionel Messi Baru. Mungkin karena La Liga butuh magnet baru. Dan banyak mungkin yang lain yang membuat Lamine Yamal trending di twitter.
Melihat sekilas mainnya, Yamal lebih mirip Ousmane Dembele daripada Lionel Messi. Setidaknya itu menurut saya. Tapi Next Dembele tentu kalah menjual daripada Next Messi.
Tapi tak apa, semoga Yamal menjadi bintang yang bersinar di masa depan. Pemain keturunan Maroko-Guine Khatulistiwa itu semoga bisa jadi andalan timnas Spanyol.
Tapi tentu sematan Next Messi bisa jadi bumerang bagi Yamal. Sematan untuk jualan yang bisa saja membebani pemain yang muda belia.
Jika merunut ke belakang, Yamal bukan yang pertama mendapatkan sematan Messi Baru. Seingat saya dulu Bojan Krkic juga menuju jalan sebagai Messi Baru.
Tapi pada akhirnya Bojan menyadari jika dia bukan Messi. Ansu Fari juga dijuluki Messi Baru. Bahkan di usia belum 20 tahun, Ansu Fati sudah memakai nomor 10 di Barcelona. Nomor yang ditinggalkan Messi.
Bagaimana Ansu Fati sekarang? Dia baru 20 tahun. Di laga melawan Villarreal, Fati jadi pemain pengganti. Menggantikan Lamine Yamal. Ansu Fati gagal menjadi Next Messi? Entahlah.
Nah, Lamine Yamal bagaimana? Ya entahlah. Tapi jika dia terbebani, maka dia berpotensi tak akan jadi Next Messi, tapi jadi Next Bojan Krkic.
Industri memang begitu. Ketika bintang sudah redup, seperti memaksakan anak baru menjadi pengganti. Menampilkan anak baru dan disemati sebagai "bakat terbesar". Yang akhirnya berpotensi membebani dan menggagalkan. Tapi ya begitulah industri, akan berjalan sesuai dengan jalur menuju uang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI