Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Argentina Lawan Indonesia Juni Nanti, Awas Messi Dipolitisasi!

Diperbarui: 6 Mei 2023   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lionel Messi. (odd andersen/afp dipublikasikan kompas.com)

Ada kabar yang marak di twitter tentang Timnas Argentina akan melawan Indonesia pada ajang uji coba 19 Juni 2023. Kabar ini muncul salah satunya dari Gaston Edul wartawan Argentina. Dia menyebutkan bahwa pada 15 Juni Argentina akan melawan China dan pada 19 Juni akan melawan Indonesia.

Jika memang ini adalah kabar yang gembira, mungkin inilah kabar yang akan disampaikan oleh Erick Thohir. Sebab, beberapa hari lalu dia bilang akan ada berita mengejutkan bagi sepak bola Indonesia. Mungkin ini soal Argentina main di Indonesia.

Jika laga ini terjadi, maka fans Messi akan memiliki kesempatan melihat langsung aksinya melawan Garuda. Lalu, yang muncul di pikiran saya adalah politisasi. Kedatangan Messi kemudian dipolitisasi. Dijadikan komoditas politik jelang Pilpres 2024.

Mungkinkah? Ya mungkin saja namanya juga Indonesia. Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 juga karena keputusan politik orang-orang tertentu yang kemudian mempengaruhi keputusan FIFA.

Apalagi ini adalah masa jelang Pilpres. Bisa jadi nanti goncangan politiknya akan kencang. Messi dipolitisasi sebagai bagian kesuksesan parpol tertentu. Messi dimaknai sebagai sosok yang mirip dengan parpol tertentu.

Kemudian semua saling klaim. Bukan hanya itu. Bisa saja nanti Messi ditarik sana ke mari untuk datang ke parpol tertentu hanya sekadar junggling bola. Kan konyol. Belum lagi kemungkinan ada dinner dengan Messi yang dilakoni parpol tertentu.

Lalu gambar Messi disandingkan dengan capres. Waduuuuhhhhh.

Yang ingin saya katakan. Sudahlah jangan sampai politisasi itu kembali terjadi. Memalukan! Semua pihak yang berkepentingan secara politik hanya melihat Messi sebagai manusia yang suka sepak bola. Jangan dimaknai berlebihan.

Malu dengarnya. Malu lihatnya. Malu-maluin.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline