Aku pernah menulis pengalaman menggunakan jasa tambal ban pinggir jalan. Aku menulisnya di kompasiana entah beberapa bulan lalu.
Tak lama setelah tulisan itu, aku mengalami peristiwa bertemu tukang tambal ban sangat amatir. Ceritanya suatu siang tahun 2022, aku mengendarai sepeda motor. Melewati jalan kuburan, ada yang tak beres dengan perputaran roda.
Aku memutuskan turun dari motor karena ternyata ban bocor. Ban tertusuk barang mirip paku sepanjang 10 cm. Tambal ban kisaran 1 Km dari tempat kejadian. Sebab, daerah itu sudah kupahami.
Kutuntunlah motor itu di tengah terik matahari luar biasa. Di tengah perjalanan ada lelaki umur 50 tahunan di pinggir jalan bertanya basa-basi.
Tanpa ba bi bu, aku langsung bilang. "Bapak bisa nambal ban?"
"Ya bisa," katanya yakin.
Aku tak tahu kalau di tempat itu ada tambal ban sepeda motor. Yang kutahu itu tempat jual beli ban mobil.
Aku menepi dan si tukang tambal ban itu mengeluarkan senjatanya. Aku baru ngeh bahwa dia memang siap menambal ban.
Tapi... melihat caranya melepas ban luar dari velg, aku jadi tak yakin. Dia sangat kesulitan melepas ban luar dari cengkeraman velg. Selain itu mulutnya komat kamit jengkel.
Lebih dari 15 menit aku menunggunya hanya untuk melepas ban luar dari cengkeraman velg. Setelah ban luar terlepas, dia kebingungan bagaimana cara menambal ban dalam.