Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Jika NasDem dan Demokrat Tarik-menarik, Pencapresan Anies Bisa Runyam

Diperbarui: 21 Oktober 2022   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies Baswedan. Foto: kompas.com/nursita sari

Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon Presiden untuk kepentingan Pilpres 2024. Namun, untuk mengolkan Anies, NasDem harus koalisi karena kursi NasDem tak cukup untuk mengusung Anies sendirian di Pilpres 2024.

Untuk bisa mengusung capres harus memiliki 20 persen kursi di DPR RI atau setara 115 kursi. NasDem punya 59 kursi, maka butuh 56 kursi tambahan untuk mengusung capres.

Jika NasDem berkoalisi dengan PKS saja, maka mereka hanya 109 kursi. Sebab, PKS punya 50 kursi. Jumlah 109 kursi tentu kurang untuk mengusung capres.

Bagaimana jika NasDem hanya dengan Demokrat saja? Total kursinya hanya 113 alias kurang 2 kursi. Jika NasDem, PKS, dan Demokrat bergabung, maka sudah cukup mengajukan capres.

Nah, dinamikanya memang tak terlalu mulus antara NasDem dengan Demokrat. Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengungkapkan ingin cawapres Anies adalah non parpol. Sementara Demokrat sudah kelihatan ingin memasang sang ketum AHY sebagai cawapres Anies.

Jika dua parpol ini tak mencapai titik temu, maka bakal sulit pencapresan Anies berjalan mulus. Jika misalnya NasDem dan Demokrat sepakat tentang cawaspres, harus ada persetujuan PKS. Khususnya jika tiga parpol itu ingin koalisi. Jadi butuh kesamaan cerita antara PKS, NasDem, dan Demokrat.

Sebenarnya bisa saja NasDem hanya butuh satu teman untuk koalisi. Teman itu adalah PKB atau Golkar atau Gerindra atau PDIP. Teman itu adalah yang kursinya cukup melengkapi NasDem.

Tapi sepertinya sulit bagi NasDem berkoalisi dengan parpol tersebut. PKB dan Gerindra sudah mesra. Bahkan capres dan cawapres dari masing-masing parpol.

PDIP sepertinya akan mengajukan nama capres sendiri. Golkar sedang bersama KIB. Jadi sulit bagi NasDem berkoalisi dengan mereka, walaupun tetap mungkin saja koalisi itu terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline