Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Pj Gubernur Jakarta Jangan Banyak Omong dan Tak Masuk Pusaran "Kadrun Cebong"

Diperbarui: 6 September 2022   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi DKI Jakarta. Foto: kompas.com/garry lotulung

Penjabat Gubernur DKI Jakarta nantinya hendaknya orang yang tepat. Sehingga, dia bisa menjalankan tugas sebagai pemimpin Jakarta.

Maka sosok yang diperlukan adalah, pertama tentu saja jangan banyak omong. Apalagi omong kosong. Apalagi suka mengomentari ini dan itu. Bicara yang perlu saja.

Jika terlalu banyak bicara takutnya malah lupa kerja. Malah sibuk bicara ke sana ke mari. Tapi ya jangan hanya modal kerja. Harus memiliki konsep yang jelas sehingga pekerjaan terarah.

Yang kedua, tak masuk dalam pusaran "Kadrun Cebong". Salah satu problem besar adalah ketika pemimpin masuk dalam pusaran itu.

Masuk pusaran Kadrun akan dimusuhi Cebong. Masuk pusaran Cebong akan dimusuhi Kadrun. Padahal, definisi Kadrun dan Cebong itu tidak jelas.

Definisinya hanya manusia kalau tidak Kadrun ya Cebong. Kan parah. Nah, jika masuk pada sesuatu yang definisinya tak jelas, kan jadi ngaco.

Bagaimana supaya tak masuk pusaran "Kadrun dan Cebong"? Ya kerja saja sesuai peraturan. Sehingga kinerjanya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.

Setiap kinerja bisa dipertanggungjawabkan karena ada landasan peraturannya. Jangan buat hal hal yang melanggar aturan. Misalnya buat definisi yang jauh dari aturan undang-undang.

Sebab jika kerja tanpa landasan yang jelas alias sesukanya sendiri, nanti bisa terjebak dalam kubangan "Kadrun Cebong".

Tantangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline