Apa yang Manchester United (MU) banggakan? Tiga trofi di tahun 1999? Magis di Camp Nou dan kemenangan dengan trofi Liga Champions?
Apa yang MU banggakan? Jejak juara Liga Champions 2008 saat adu penalti? Saat Anelka kena getah tak mengenakkan, hingga Setan Merah juara?
Itu semua masa lalu. MU dan pendukungnya harus melipat masa lalu. Mereka harus berjuang di masa kini. Lima tahun belakangan, harus objektif bahwa Kota Manchester telah berwarna biru.
Sejak Moyes ada di Old Trafford, sampai Rangnick, tak ada yang sehebat Ferguson. Dalam artian, tak ada yang mampu memberi gelar juara Liga Inggris. Hanya Mourinho yang mendingan karena mampu juara Liga Europa.
Kini, di tangan ten Hag asa telah muncul. Saat MU membantai Liverpool, gema "tsunami trofi" mengemuka. Sempat KO dua kali di dua laga awal, MU terus melenggang.
Empat kemenangan beruntun. Dua di antaranya melawan Liverpool dan Arsenal. Kini MU sudah masuk lima besar klasemen sementara Liga Inggris.
Dua laga selanjutnya melawan Crystal Palace dan Leeds United. Harusnya bisa menang di dua laga itu. Kemudian, melawan tetangga Manchester City.
Laga lawan City akan jadi salah satu ukuran, sudah sebesar apakah MU saat ini. Jalan tentu masih panjang bagi MU.
Tapi, ten Hag sudah berada di jalur yang benar. Dia membawa aura baru dengan Martinez dan Anthony. Dia berani mencadangkan Ronaldo dan Maguire.
Hag juga mengembalikan Marcus Rashford. Setidaknya, dalam beberapa pertandingan, Rashford menjadi sosok penting.