Biarkan pemain Timnas Indonesia U16 main bahagia. Biarkan pemain Timnas Indonesia U16 semangat bersama dan bahagia. Jika bahagia secara bersama potensi terbaik Timnas Indonesia U16 akan muncul.
Saya jadi ingat Paulo Dybala saat main membela AS Roma uji coba melawan Shakhtar Donetsk. Dybala adalah pemain baru di AS Roma. Tapi, dia bermain sangat luar biasa.
Dybala bisa jadi kreator serangan. Aksi individu Dybala juga aduhai. Aku hanya bisa menduga bahwa Dybala bisa seperti itu karena dia bahagia.
Bahagia itu bisa dilihat bagaimana dia diterima sangat banyak fans AS Roma saat perkenalan. Bahagia itu bisa dilihat bagaimana Mourinho mengusap kepala Dybala.
Dybala merasa diterima. Dia mendapatkan ruang memadai di skuat AS Roma. Dia mendapatkan apa yang layak didapatkan. Dybala bahagia.
Maka, apa yang terjadi pada Dybala dan banyak pemain bahagia, mereka akan bisa mengeluarkan potensi terbaik. Saya pikir hal itu berlaku pada Timnas Indonesia U16.
Timnas Indonesia U16 baru saja memastikan lolos ke final AFF U16 setelah di semifinal mengalahkan Myanmar melalui adu penalti, Rabu (10/8/2022). Maka, anak asuh Bima Sakti lolos ke final dan melawan Vietnam pada 12 Agustus 2022.
Hanya selang sehari dan kemudian main di final. Saya pikir persoalan mendasar dari Timnas U16 sulit didongkrak. Terlalu sempit waktu mendongkrak persoalan mendasar atau kekurangan mendasar seperti umpan yang tak akurat atau visi bermain yang stagnan.
Tak perlu lagi membahas hal itu secara rinci karena waktu sangat mepet. Maka, tinggal bagaimana semua pihak membantu pemain Timnas Indonesia U16 bahagia.
Bagaimana mereka bahagia, semangat bersama. Sehingga, mereka mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.