Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Fashion Week Jalanan dan Badut Jalanan

Diperbarui: 25 Juli 2022   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Citayam Fashion Week Ala Remaja SCBD Digelar di Dukuh Atas pada Minggu (17/7/2022) malam(KOMPAS.com/ANNISA RAMADANI SIREGAR)

Sama-sama di jalan. Berlangsung saat lampu merah menyala. Yang satu namanya fashion week dan satunya namanya badut jalanan. Menurutku sih, aturan bagi keduanya harusnya sama.

Dua hal yang saya pikir 11 12 lah. Bedanya, kalau badut jalanan meminta uang ke pengendara. Tapi mereka sama-sama beraktivitas saat lampu merah menyala.

Orang yang ada di sekitaran lampu merah dan melihat fashion show atau badut, ya kemungkinan beragam pendapatnya. Mungkin ada pengguna jalan yang menganggap fashion show dan badut jalanan biasa saja.  

Mungkin ada pengguna jalan yang tak terganggu dengan fashion show dan badut jalanan. Tapi mungkin ada saja yang terganggu. Terganggu, khawatir bisa memunculkan kecelakaan karena aktivitas di jalanan. Terganggu karena potensial membikin keruwetan di jalanan.

Ya wajar saja ketika banyak yang memiliki pandangan beragam. Namanya juga manusia. Tapi, menurutku, yang perlu sama adalah aturan dari pemerintah.

Perlu aturan yang sama bagi aktivitas jalanan. Jika fashion week jalanan dimaknai sebagai kreativitas, bandut jalanan hendaknya juga dimaknai sebagai hal yang sama.

Tapi jika badut jalanan dimaknai sebagai pelanggaran, maka fashion show juga dimaknai yang sama. Jadi, ada kejelasan tentang aturan aktivitas di jalanan. Aturan yang sama pada hal yang ada di jalanan.

Kalau diperbolehkan, ya diperbolehkan saja, dengan aturan yang memadai agar tak merepotkan aktivitas berkendara orang lain. Tapi, kalau dilarang ya dilarang saja.

Simpel sebenarnya, kan?

Saat sekolah aku masih ingat definisi administrasi publik versi David H Rosenbloom. Menurut Pak Rosenbloom, muara dari administrasi publik adalah mengatur dan melayani.

Jadi, pemerintah itu ada untuk mengatur dan melayani. Jika ada dua hal yang sama, ya diatur atau dilayani dengan cara yang sama. Jika hal yang sama tapi dilayani dan diatur berbeda, malah akan jadi polemik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline