Ketika pesimisme sebagian orang tumbuh di situlah Shin Tae-yong memperlihatkan kehebatannya. Performa tak meyakinkan timnas U19 di tiga laga, seperti lenyap kala membantai Filipina 5-1, Jumat (8/7/2022).
Keberhasilan Indonesia tak lepas dari dua senjata rahasia Shin Tae-yong. Senjata rahasia pertama adalah "eksperimen" starting eleven yang mengejutkan.
Sudah bukan hal baru STY mengubah starting eleven. Namun, di laga melawan Filipina, STY mengubah starting eleven yang mengejutkan.
Ronaldo Kwateh dan Hokky Caraka ditepikan. Kakang dan Tata juga ditepikan. Bagi saya ini cukup mengejutkan, khususnya menepikan Kakang dan Hokky. Tapi menepikan Ronaldo juga langkah berani STY.
"Eksperimen" itu ternyata berhasil. Indonesia bermain lepas sekalipun tanpa Marselino di tengah. Saking lepasnya malah kebobolan. Tapi tak masalah kebobolan karena Indonesia mampu membuat lima gol.
Senjata rahasia kedua adalah Rabbani Tasnim yang dipasang di depan. Sebelumnya pemain ini sempat membuat gol ke gawang Vietnam tapi dianulir karena sebelumnya ada pelangggaran.
Di laga melawan Filipina, Rabbani membuat tiga gol dan satu assist. Dua golnya memang tergolong biasa karena melalui penalti. Tapi tandukannya di babak kedua memberi kesan bahwa dia adalah pembunuh.
Visi bermain Rabbani juga bagus. Jika tak percaya lihatlah gol Nico yang berasal dari umpan Rabbani. Rabbani seperti melupakan sejenak tentang Hokky dan Ronaldo. Sayangnya di laga itu Rabbani tak bermain sampai akhir. Dia digantikan Razzaa.
Memang beberapa kesalahan masih terjadi di kubu timnas U19. Namun, laga melawan Filipina lebih enjoy. Seperti tak ada beban bagi pemain timnas. Bahkan, ketika Filipina membuat gol, pemain timnas terlihat tidak bingung, tapi tetap tenang dan membangun serangan.
Kini, Indonesia hanya butuh menang atas Myanmar di laga terakhir. Menang dengan skor berapapun akan membuat Indonesia lolos ke semifinal.