Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Lelaki yang Suara Merdunya Tersimpan di Laci

Diperbarui: 10 April 2022   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: shutterstock/kingmaya studio dipublikasikan kompas.com


Budi, pria cinta dunia, harta, dan kebanggaan. Dia memupuk harapannya untuk berjaya berulang-ulang, tapi lebih sering gagal.

Di usianya yang jelang kepala tiga, sendirian bersama ibunya. Sembari kerja jadi tukang bangunan, dia merajut mimpi dunianya. Dia ingin kaya, berjaya, terkenal, dan membanggakan.

Kegagalan sering menimpanya. Asmara, sekolah, karier, tak pernah mulus dan halus. Bahkan, dia tak istimewa. Asmaranya selalu bertepuk sebelah tangan. Sekolahnya berhenti di SMA karena kurang biaya. Segala tetek bengek perlengkapan sekolah tak bisa dia dapatkan. Akhirnya drop out.

Pada satu ketika, dia terpuruk, asmaranya kandas untuk kali sekian, padahal belum pacaran. Dia didepak dari proyek jembatan di kota karena kelalaiannya. Ibunya sakit sakitan.

Setelah Subuh datang, dia sesenggukan. Dia baca kitab suci Alquran. Alquran di atas meja, lalu dia membuka laci bagian bawah meja itu untuk mengambil korek telinga.

Laci tak ditutup. Budi mengaji dengan derai air mata. Dia hanyut membaca Alquran. Suaranya sangat  merdu. Suaranya tinggi dan berkelok. Suara Budi bisa melengking luar biasa, menahan napas sampai satu menit.

Dia hanyut membaca ayat suci. Si ibu kaget bukan kepalang. Dia yang sakit tetiba sembuh karena suara merdu anaknya. Para tetangga berdatangan berkerumun di dekat rumah Budi.

Para tetangga coba melihat dan terus mendengar bagaimana Budi bisa memiliki suara sebagus itu. Ada tetangganya yang menangis teringat dosa yang bertumpuk. Ada tetangganya yang hamil dan ingin punya anak dengan suara merdu seperti Budi.

Saat matahari mulai terlihat, Budi lelah mengaji. Dia tersungkur dan tidur di tanah yang beralaskan tikar.

Setiap usai Subuh, Budi selalu seperti itu. Mengaji dengan suara diarahkan ke laci. Suaranya merdu dan Budi seperti terhanyut. Saat itu pula, ibunya makin sehat dan tetangga berdatangan mendengar dari luar bagaimana suara merdu Budi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline