Milovan Rajevac, pelatih Ghana. Foto affsuzukicup.com dipublikasikan kompas.com
Tragedi Ghana di Piala Afrika kali ini. Secara mengejutkan mereka tersisih di babak grup. Pencapaian ini adalah yang terburuk, setidaknya dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Ghana, dikenal sebagai salah satu tim kuat di benua Afrika. Mereka menjadi tim Afrika dengan capaian paling baik di Piala Dunia. Pada 2010, Ghana mampu mencapai perempatfinal.
Selain Ghana, ada dua tim Afrika lainnya yang pernah sampai perempatfinal, mereka adalah Kamerun di 1990 dan Senegal di 2002. Performa Ghana di Piala Afrika selama ini juga bagus.
Dikutip dari rsssf.com, Ghana menjadi tim terbaik ketiga di Piala Afrika dalam hal juara. Mereka mampu empat kali juara Piala Afrika. Ghana hanya kalah dari Mesir (7) dan Kamerun (5).
Jika mengacu pada nilai, maka Ghana adalah tim terbaik kedua. Mereka memiliki 182 poin, hanya kalah enam poin dari Mesir.
Singkat kata, Ghana adalah tim besar di Afrika. Kini, mereka juga memiliki pemain yang lumayan. Mereka memiliki Thomas Partey (Arsenal), Daniel Amartey (Leicester City), dan Jordan Ayew (Crystal Palace). Ada beberapa nama lain yang eksis di liga sepak bola Eropa.
Tapi kini, tragedi menerpa Ghana. Secara mengejutkan Ghana tersingkir di babak grup Piala Afrika 2021. Padahal, sebenarnya Ghana digadang lolos dari babak grup.
Di grup C, Ghana kalah dari Maroko 0-1, seri dengan Gabon 1-1. Di laga terakhir, Ghana sebenarnya dijagokan mengalahkan Comoros. Tapi yang terjadi malah sebaliknya.
Ghana kalah 2-3 dari Comoros, Rabu (19/1/2022) dinihari. Kekalahan ini tak lepas dari Andre Ayew yang mendapatkan kartu merah. Bermain 10 orang, Ghana keteteran.