Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Tak Banyak Kata, Memang Kalah Kelas

Diperbarui: 29 Desember 2021   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pemain Indonesia saat laga lawan Singapura di semifinal. Foto afp dipublikasikan kompas.com

Tak ada kekecewaan saat melihat Indonesia dilibas empat gol tanpa balas oleh Thailand. Sebab, memang secara kualitas Indonesia terlihat di bawah Thailand.

Di babak pertama, Thailand mampu memainkan bola dengan apik. Umpan satu dua yang bagus. Passing cepat mereka juga jitu. Aksi individu yang merepotkan.

Saat menyerang, Thailand menyiapkan gelandang dengan baik. Artinya ketika menyerang dan bola disodorkan agak ke belakang, pemain Thailand masih bisa mengancam.

Thailand jauh lebih matang. Mungkin karena memang mereka berisikan pemain yang cukup umur. Saat unggul tiga gol pun, mereka mengganti kiper, tanda tak bakal diserang oleh Indonesia.

Di babak kedua ketika tak ada Rachmat Irianto, Indonesia makin remuk. Alhasil, tiga gol terjadi di babak kedua. Thailand dengan tenang memainkan bola.

Kejutan?

Kejutan mungkin saja terjadi di leg kedua. Tapi daripada membahas kejutan, mending melanggengkan pembangunan timnas untuk masa depan.

Artinya, kembali memikirkan membangun timnas dengan fondasi yang ada saat ini. Para pemain ini, adalah mereka yang masih bisa main untuk dua sampai tiga AFF ke depan.

Jadikan tim saat ini sebagai kerangka ke depan. Jangan juga dipecat Shin Tae-Yong. Kontinukan perbaikan timnas. Itu yang jauh lebih penting.

Butuh waktu untuk bisa sampai level Thailand atau Vietnam. Dua tahun lagi mungkin bisa. Jika pun tak bisa berkembang ya mau bagaimana lagi.   Yang penting usaha melakukan perbaikan terus dilakukan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline