Luis Milla, eks pelatih Timnas Indonesia asal Spanyol mengucapkan selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia melalui instagramnya. Dia juga mengungkapkan hidup di negeri indah bernama Indonesia adalah memori yang sulit dilupakan.
Sejatinya pujian pada Indonesia bukan hanya datang dari Milla. Banyak orang memuji negeri kita. Karena apa? Karena keindahannya, karena keramahannya.
Ucapan pujian itu layak direnungi. Bagaimana negeri kita tetap indah, tetap ramah. Maka tugas warga negara paling sederhana adalah menjaganya. Menjaga negeri ini. Tak usah muluk-muluk. Tidak menebar kebencian adalah salah satu cara menjaga negeri ini.
Tidak menebar caci maki juga cara menjaga negeri ini. Sebab, jika benci dan caci maki terus dieksploitasi, kelamaan kita akan berhadapan dengan curiga.
Ketika curiga berhadapan dengan situasi tak nyaman, kekerasan bisa jadi akibatnya. Jika kekerasan merebak di mana-mana, kedamaian pun jadi barang langka.
Kadang membayangkan, bagaimana ketika orang hidup di negeri yang mencekam. Hidup benar-benar tak nyaman. Maka, saya juga heran mengapa ada orang yang suka memantik kekacauan di daerah non konflik?
Saya juga heran mengapa di daerah non konflik, anak-anak dijejali dengan semangat kelompok yang menyalahkan mereka yang beda. Sebab, kelak ketika dewasa, potensi kekacauan akan merajalela.
Menjaga negeri ini juga dengan menjaga lingkungannya. Menggunakan kekayaan alam seperlunya. Tak dieksploitasi sejadi jadinya. Sedih ketika melihat beberapa daerah mengalami penurunan daratan karena air di tanah diambil serampangan.
Maka, jaga negeri kita. Tak perlu muluk-muluk kalau memang tak punya tenaga. Cukup tak perlu bikin keruh keadaan dengan jemari kita. Cukup memakai kekayaan alam yang ada dan tak berlebihan.
Sekali lagi, Milla yang tak sampai dua tahun di Indonesia, memberi penilaian bagus. Maka kalau bukan kita yang jaga negeri ini lalu siapa? Sudah sekian saja.