Konspirasi pertama soal Covid-19 diungkapkan Maman ke Kardi. Maman menilai bahwa Covid-19 adalah upaya sistematis untuk merusak akhlak bangsa.
"Coba kamu pikir Di," kata Maman ke Kardi.
"Orang sekarang tak boleh ibadah di rumah ibadah. Orang dijauhkan dari Tuhan. Kalaupun ibadah jaga jarak. Orang dijauhkan satu sama lain. Kita direnggangkan. Itu membuat kita jadi orang yang jauh dari agama. Akhlak kita lama lama akan rusak. Kita dijauhkan dari agamawan karena Covid-19 ini," kata Maman.
Kardi manggut-manggut saja.
"Anak juga tak sekolah. Sekolah di rumah ngga maksimal. Kita akan kehilangan generasi karena anak-anak tak sekolah lagi," kata Maman.
"Jadi bayangkan akan seperti apa negara kita. Orang-orang baik dilarang ke rumah ibadah. Orang dijauhkan antara satu dengan yang lain. Ini merusak akhlak, pendidikan, dan masa depan," kata Maman.
Kardi manggut-manggut.
"Jadi ya normal saja. Tetap sekolah dan ibadah di tempat ibadah. Itu namanya usaha. Kalau seperti ini terus, kita jadi bangsa tak berakhlak dan hilang generasi," kata Maman.
***
Esoknya Kardi ketemu Soni. Soni berkoar koar soal upaya membunuh anak manusia melalui Covid-19, tapi dengan cara pandang yang beda 180 derajat dari Maman.
"Kalau di zaman sekarang kok menganjurkan ibadah di rumah ibadah bersama dan tak jaga jarak, itu artinya ingin membunuh orang beriman secara massif. Coba bayangkan kalau orang berkerumun di tempat ibadah. Covid-19 bakal merajalela. Apalagi varian baru itu. Bayangkan kalau banyak yang kena Covid-19 karena berkerumun di tempat ibadah. Potensinya orang-orang baik akan mati karena Covid-19," kata Soni berapi-api.