Prancis tersingkir dari Euro 2020. Tersingkirnya pun oleh tim yang tak diunggulkan, yakni Swiss. Di babak 16 besar, Prancis kalah adu penalti dari Swiss.
Kegagalan Prancis itu tentu memunculkan spekulasi tentang nasib Didier Deschamps. Apakah Deschamps akan dipecat dari kursi pelatih Prancis?
Jika Deschamps dipecat dari posisi pelatih Prancis, siapa yang akan menggantikannya? Salah satu yang dulu pernah memcuat adalah Zinedine Zidane.
Presiden federasi sepak bola Prancis Noel Le Great pernah mengatakan bahwa Zidane sangat potensial menjadi pelatih Timnas Prancis. Pernyataan itu diungkapkan sudah lama.
Apakah pernyataan itu akan jadi nyata? Tentu hanya federasi Prancis yang bisa menjawab dengan jelas. Apakah Deschamps tetap melatih? Apakah Deschamps diganti? Apakah penggantinya Zidane? Hanya federasi yang tahu.
Tapi saya sendiri sebagai penikmat netral sepak bola, khawatir jika Zidane melatih Prancis. Khawatir jika Prancis belum juga bangkit di tangan Zidane.
Tak bisa dipungkiri bahwa Zidane telah memberi trofi bagi Real Madrid. Tak main-main, di antaranya tiga trofi Liga Champions. Tapi saya masih belum bisa melihat Zidane setara dengan Jurgen Klopp, Diego Simeone, Pep Guardiola, dan deretan pelatih kaliber lainnya.
Alasannya? Saya tak melihat apa ciri yang dibawa Zidane di Madrid. Saya tak melihat ada ciri yang diusung Zidane sebagai seorang pelatih.
Klopp misalnya kental dengan sepak bola pressing tinggi. Pep kental dengan sepak bola penguasaan bola. Simeone kental dengan sepak bola ngotot, ngeyel, pragmatis. Zidane apa?
Saya melihat faktor individu pemain di Madrid menjadi faktor besar kesuksesan Zidane di Liga Champions. Di domestik Liga Spanyol saya pikir tak perlu dibahas lebih panjang. Tim dengan pemain berkelas seperti Madrid akan selalu jadi kandidat juara, siapapun pelatihnya.
Ada satu momen yang saya paling ingat bagaimana Zidane terlihat kalah pamor dalam mengendalikan para pemainnya. Momen itu terjadi saat Real Madrid melawan Juventus di babak perempatfinal Liga Champions 2017-2018.