Italia seperti bercermin di masa lalu ketika melawan Turki di laga pembuka Euro 2020, Sabtu (12/6/2021) dinihari WIB. Kenapa bercermin ke masa lalu? Karena Turki bermain seperti Italia di masa lalu, memainkan pertahanan yang rapat.
Ada enam sampai delapan pemain Turki yang nongkrong di kotak penalti sendiri. Tentu saja cara main ini identik dengan permainan bertahan yang dilakukan Timnas Italia di masa lalu. Bertumpuknya pemain Turki di daerah pertahanan sendiri membuat Italia sempat kesulitan.
Di babak pertama, Italia kesulitan menembus pertahanan Turki. Yang dilakukan pemain Italia adalah sering menembak dari luar kotak penalti, yang tentunya tidak berhasil. Saya mencatat, hanya tiga tembakan tepat sasaran yang dilakukan Italia ke gawang Turki di babak pertama.
Tiga peluang didapatkan oleh Giorgio Chiellini, Lorenzo Insigne, dan Ciro Immobile. Namun, dari tiga pelaung itu, hanya peluang Chiellini yang bagus. Tandukannya ditepis kiper Turki, Ugurcan Cakir. Sementara, tembakan Insigne dan Immobile terlalu mudah dan lembek.
Gagalnya Italia merobek jala Turki di babak pertama tak membuat anak asuh Roberto Mancini patah arang. Di babak kedua, Italia benar-benar mengobok-obok Turki. Italia membuat tiga gol lewat bunuh diri Merih Demiral, gol Immobile, dan Insigne.
Italia dengan cara main yang relatif lamban memang tak terlalu menggelora. Tapi, mereka kini sudah berubah. Setidaknya sepak bola menyerang sudah diusung Italia. Dengan laga pembuka yang meyakinkan, boleh dong berkhayal Italia akan main pada final di Stadion Wembley dan juara Euro.
Mancini pun sudah menyebut Wembley pada media usai laga. Walau dia mengatakan masih jauh langkah ke Wembley. Mancini sudah menghitung masih ada enam laga yang harus dilakoni untuk menjadi juara. Mungkin Mancini ingin bernostalgia kembali menjadi jawara di tanah Inggris. Sekadar diketahui pada 2012, Mancini membawa Manchester City juara Liga Inggris.
Sekalipun masih jauh dan terlalu dini menyebut Italia sebagai juara, tapi saya sendiri yakin Italia akan sampai ke sana. Seperti yang pernah saya ucapkan, saya mengunggulkan Italia di Euro kali ini. Permainan Italia sudah berubah. Italia juga terlihat tidak bergantung pada satu dua pemain. Italia adalah kumpulan pemain setara yang meyakinkan.
Mungkin, yang perlu diwaspadai adalah jika Italia melawan tim yang getol melakukan serangan. Akan seperti apa respons dari Italia. Tapi, dengan cara main Italia itu (walau main dengan pelan), saya yakin Italia bisa menembus final dan juara.
Maju terus Italia!