Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Mane-Salah Ingin Tinggalkan Liverpool? Malah Bagus buat Klopp

Diperbarui: 18 Mei 2021   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sadio Mane dan Mohamed Salah. Foto: AFP/KARIM JAAFAR dipublikasikan kompas.com

Ada kabar Mohamed Salah dan Sadio Mane akan meninggalkan Liverpool musim panas tahun ini. Tentu saja ini baru rumor belaka. Tapi kalau bagi saya, tak masalah dua bintang itu pergi. Justru jadi kesempatan bagi pelatih Jurgen Klopp untuk menata dan meregenerasi Liverpool.

Salah dan Mane adalah pisau tajam di lini depan. Keduanya pun pernah jadi topskor Liga Inggris di musim 2018-2019. Semusim sebelumnya Salah juga menjadi topskor Liga Inggris. Bahkan musim ini pun Salah berpeluang menjadi topskor Liga Inggris.

Keduanya juga sudah merasakan trofi-trofi bergengsi bersama Liverpool. Apa trofi bergengsi itu? Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Bisa saja seabrek pencapaian itu membuat keduanya lesu darah, merasa butuh tantangan baru.

Selain itu, mungkin saja melempemnya Liverpool musim ini karena gaya main trio depan mereka sudah dideteksi lawan. Trio Firmino, Mane, Salah sudah ada sejak musim 2017-2018.

Tiga musim kebersamaan mereka sudah membuat tim lain bisa mendeteksi performa trio tersebut di musim keempat. Ini mungkin saja, bahwa melempemnya Liverpool karena karakter ketiga pemain itu sudah diketahui lawan.

Nah, jika Salah dan Mane mau meninggalkan Liverpool, ya tak masalah. Tinggal bagaimana Klopp mempertahankan lini belakang yang solid dengan van Dijk sebagai tokoh utamanya, menguatkan lini tengah dengan Henderson sebagai jenderalnya, dan mengubah lini depan.

Sudah ada Diogo Jota di lini depan untuk menemani Firmino. Jota masih 24 tahun, sehingga bisa diandalkan untuk beberapa musim ke depan. Jika Salah dan Mane pergi, tapi Klopp ingin tetap main tiga penyerang, maka butuh satu lagi penyerang serba bisa.

Luis Suarez sepertinya cocok untuk Liverpool. Bisa saja Liverpool kembali menggaet Suarez yang kini main di Atletico Madrid. Tapi Suarez untuk satu musim saja. Selain itu, siapkan penyerang segar untuk musim selanjutnya. Penyerang segar ini bisa dimatangkan di ajang Piala FA dan Piala Liga, dua ajang yang saya lihat tak pernah jadi prioritas Liverpool.

Belajar dari Barcelona dan Juventus

Liverpool saya pikir juga harus belajar dari Barcelona. Barcelona adalah tim kuat pada kisaran 12 tahun lalu. Namun seiring berjalannya waktu Barcelona mulai kesulitan.

Kenapa kesulitan? Karena regenerasinya tak mulus. Saat Xavi pergi, tak ada penggantinya. Dulu saya pikir Thiago Alcantara adalah calon penerus Xavi. Tapi, Thiago malah dijual ke Bayern Munchen. Produk internal Barcelona selanjutnya juga tak ada yang bisa mendekati Xavi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline