Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Jokowi Sudah Cabut Perpres Miras, Diapresiasi atau Tetap Diserang?

Diperbarui: 2 Maret 2021   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi. Akbar Nugroho Gumay/antara dipublikasikan kompas.com

Presiden Jokowi memutuskan mencabut Peraturan Presiden 10/2021 yang di dalamnya ada pembahasan minuman keras. Dalam Perpres itu, usaha miras boleh di empat tempat yakni Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Papua.

Perpres seperti diketahui mendapatkan banyak tentangan. Ormas keagamaan NU dan Muhammadiyah menolak perpres tersebut, begitu juga Majelis Ulama Indonesia. Serangan pada pemerintah Jokowi juga dahsyat.

Akhirnya, hari ini Jokowi memutuskan mencabut Perpres tersebut. Nah, layak dinanti keriuhan selanjutnya. Apakah langkah Jokowi ini diapresiasi atau Jokowi tetap diserang.

Saya menduga, mereka yang mengapresiasi adalah mereka yang menilai Jokowi mendengar masukan banyak elemen. Apresiasi diberikan karena Jokowi tak arogan dalam hal membuat kebijakan.

Saya pikir orang yang ada di posisi netral, sebagian akan ada di posisi ini, yakni mengapresiasi langkah Jokowi. Mungkin sebagian mereka yang netral yang lain tak terlalu mengapresiasi langkah Jokowi. Sebab, memang sudah seperti itu harusnya.

Lalu akankah ada yang menyerang? Saya tak tahu. Tapi bisa saja ada. Mereka adalah kelompok yang sudah mendarah daging melawan Jokowi. Lalu apa argumentasinya, mereka menyerang Jokowi?

Mereka akan menilai bahwa Jokowi tetap salah. Sebab, perpres terkait miras itu tak boleh ada di negara yang mayoritas warganya muslim. Mereka akan tetap menilai bahwa Jokowi telah melakukan kesalahan fatal.

Pencabutan perpres miras bukan berarti Jokowi benar. Jokowi tetap membuat kesalahan. Ujung-ujungnya ya mereka minta lengserkan Jokowi. Hehehe. Ya seperti itulah mereka yang kadung benci setengah mati dengan Jokowi. Padahal, benci yang keterlaluan itu bisa memunculkan cinta lho.

Lalu label label pemerintah zalim biasanya muncul. Adegannya ya selalu seperti itu. Tapi ya dalam negara sebebas ini, pandangan beda dengan pemerintah dibolehkan. Jika alasan beda dengan pemerintah hanya karena ingin beda dan mengada-ada, ya tak perlu banyak dipikirkan.

Kalau terlalu banyak dipikir nanti kamu stres lho. Kalau kamu stres, lalu aku gimana? Kalau kamu stres, lalu siapa yang mau mikirin akyu? Cieee....

"Apaan sih!!!"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline