Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Marzuki Alie Siap Mengeksekusi Penalti

Diperbarui: 2 Maret 2021   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marzuki Alie. foto kompas.com/ambaranie nadia

Aku membayangkan bahwa mereka yang bersiap atau disiapkan menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat, jika ada Kongres Luar Biasa (KLB), adalah penendang penalti. KLB adalah isu yang diembuskan pelawan Ketua Umum Partai Demokrat saat ini Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tentu saja, para pengusung KLB adalah mereka yang akan melawan AHY dan sang papa, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nah, salah satu yang berhasrat menendang penalti itu adalah Marzuki Alie.

Marzuki yang mantan Ketua DPR RI itu mengungkapkan bahwa dia siap jika dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat jika ada KLB. Saya hanya menganalogikan bahwa Marzuki adalah sosok yang siap melakukan eksekusi penalti. Dia siap menendang ke gawang yang dijaga SBY. Jika SBY yang menjaga gawang, lalu di mana AHY? Dia kan striker.

Jika KLB ini terjadi maka pemilihan calon ketua umum adalah puncak dari KLB. Sudah muncul beberapa nama selain Marzuki. Ada Moeldoko, ada Iran Noor, ada Ridwan Kamil, Eddhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang tak lain adalah adik dari AHY.

Maka, saya mengkhayalkan mereka yang digadang jadi calon ketua umum melalui KLB itu adalah para eksekutor penalti di menit akhir. Saya menduga, Ibas sepertinya tak akan melawan ayahnya sendiri. Ridwan Kamil juga tak memiliki pengalaman berseteru di partai politik. Sepertinya Ridwan Kamil tak akan ikut. Isran Noor juga sepertinya berat untuk ikut.

Dari beberapa sosok di atas, saya pikir Moeldoko dan Marzuki ada di posisi paling depan untuk mengambil penalti. Istilahnya, Moeldoko dan Marzuki adalah sosok yang sudah tahu pergerakan SBY sebagai kiper.

Moeldoko adalah Panglima TNI di masa SBY menjadi Presiden. Marzuki adalah Sekjen Partai Demokrat di masa lalu. Artinya, Moeldoko dan Marzuki mengetahui, harus ke mana bola diarahkan. Tentu saja, itu juga harus selaras dengan keberuntungan.

Jadi jika Marzuki menjadi ketua umum versi KLB (jika terlaksana), maka dia akan berhadapan dengan SBY. Jika Moeldoko sebagai ketua umum versi KLB (jika terlaksana), maka juga akan berhadapan dengan SBY.

Menarik ditunggu. Apakah KLB itu akan ada? Jika terlaksana siapakah yang akan jadi ketua umum Partai Demokrat alias yang akan mengambil penalti melawan SBY? Lalu eksekusi penalti itu akan menentukan hasil pertandingannya. Bahkan, mempengaruhi cerita Partai Demokrat ke depannya. Apakah penendang penalti berhasil? Apakah kiper berhasil? Ataukah tak pernah ada pertandingan alias tak pernah ada KLB?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline