Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Jempol! Semarang Banjir, Wali Kota ke Lapangan dan Minta Maaf

Diperbarui: 7 Februari 2021   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hendrar Prihadi. foto kompas.com/sisca farasonalia

Ada sebuah video yang saya lihat di detiktv. Video itu menjelaskan bagaimana Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi turun ke lapangan. Dia juga meminta maaf karena ada daerah yang harusnya tak lagi banjir, tapi kemudian tetap banjir.

Bukan hanya itu, Hendi, begitu biasa disapa, juga mengungkapkan jika nanti dibenahi bersama-sama. Pernyataan itu setidaknya menyiratkan bahwa birokrasi membutuhkan dukungan dari elemen lain untuk membenahi daerah yang terdampak banjir.

Saya bukan warga Semarang dan tak pernah tahu secara rinci sepak terjang Hendi yang kader PDI Perjuangan ini. Namun, untuk kasus ini, kasus banjir yang melanda Semarang dan ucapannya itu, maka jempol layak diberikan pada Hendi.

Ada beberapa hal yang membuatnya layak mendapatkan jempol. Dari video yang saya lihat, dia ada di lapangan. Artinya mencoba merasakan bagaimana tidak enaknya banjir itu. Langkah seperti ini penting agar pemimpin merasakan apa yang dirasakan warganya.

Kedua, dia meminta maaf. Meminta maaf adalah cara yang paling bagus di tengah situasi seperti ini. Bukan ngeyel dan ingin menang sendiri. Bagaimanapun pemerintahan juga harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayahnya. Permintaan maaf dari Hendi menjelaskan bahwa pemerintahannya tidak ngeyel dan ingin menang sendiri.  

Ketiga soal pernyataan bahwa nanti dibenahi bersama. Ini kembali menjelaskan bahwa pemerintah di masa sekarang tak bisa menjadi aktor tunggal dalam pembangunan. Dukungan dari elemen lain seperti swasta dan masyarakat adalah hal yang niscaya untuk sebuah pembangunan. Pernyataan dibenahi bersama, berarti Hendi jelas memberi ruang pada elemen lain untuk ikut membenahi masyarakat.

Bagi saya, aksi yang dilakukan Hendi di kasus ini layak diacungi jempol. Tak ada salahnya pemerintah meminta maaf ketika memang ada yang bermasalah. Musibah banjir tentu tak ada yang mau menginginkan. Ketika hal itu terjadi, bukan lalu pemerintah angkat tangan dan sibuk mencari pembenaran.

Pemimpin juga jangan seperti sosok yang enggan untuk merendah. Pemimpin juga jangan malah seperti sosok yang dizalimi. Ah, ngga banget kalau seperti itu. Sekali lagi apa yang dilakukan Wali Kota Semarang layak diberi jempol.

Tinggal bagaimana semua masalah yang menjadi sumber banjir dipecahkan satu per satu atau malah secara bersamaan. Ide-ide dari anak bangsa yang paham soal perbanjiran bisa ditampung. Harapannya akan bermanfaat di kemudian hari, yakni tak ada banjir lagi.   

Jadi, jangan malu untuk meminta maaf jika wilayah yang dipimpin kena banjir. Tapi selain itu, juga langkah riil setelahnya. Jadi, bukan hanya meminta maaf, tapi juga aksi selanjutnya agar masalah banjir bisa diatasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline