Saya tak mau berpikir soal kemungkinan permainan politik di balik kasus hukum yang terjadi para orang-orang yang diproses KPK belakangan ini. Yang saya tahu, KPK lagi ngegas luar biasa. Jadi, awas!
Sangat mudah untuk mengaitkan kasus hukum dengan dinamika politik. Apalagi, mereka yang terkena kasus hukum adalah politisi. Sangat mudah mengaitkannya. Tinggal lihat saja siapa lawan politiknya dan potensi lawan politiknya di kontestasi pemilu yang akan datang. Kemudian, analisis politik itu muncul.
Tapi saya tak mau memikirkan soal politik itu. Saya hanya ingin mengatakan bahwa KPK sedang menunjukkan taringnya. Dua kasus besar dibongkar dalam rentang waktu kurang dari satu bulan. Pertama adalah kasus yang menjerat Edhy Prabowo sebagai tersangka.
Saat jadi tersangka, status Edhy adalah Menteri Kelautan dan Perikanan. Kemudian, Edhy mengundurkan diri dari jabatan itu setelah dia jadi tersangka. Tak sampai sebulan, KPK kembali menetapkan seorang menteri sebagai tersangka. Kini giliran Menteri Sosial Juliari Batubara yang jadi tersangka.
Juliari diduga korupsi bantuan sosial masa pandemi. Jika Juliari terbukti bersalah, sepertinya hukumannya akan sangat berat. Dia bermain api di tengah bencana pandemi. Dua kasus tersebut bukan kasus main-main.
Kenapa bukan kasus main-main? Pertama karena yang diproses adalah menteri. Kedua, menteri tersebut berlatar belakang parpol yang tentu memiliki kekuatan politik. KPK membuktikan mampu memproses dua orang kuat sekaligus.
Diharapkan, dua kasus ini bisa menjadi pemicu agar orang kembali mikir untuk berkorupsi. Artinya, dengan adanya taring KPK, orang berpikir berulang-ulang untuk melakukan korupsi. Bahkan, orang yang levelnya di bawah menteri akan berpikir-pikir korupsi.
Apa yang dilakukan KPK belakangan ini tentu di luar dugaan. Setidaknya stigma yang mampir pada KPK pimpinan Firli Bahuri tidak terlalu bagus. Di masa Firli, KPK dituding akan lemah dalam pemberantasan korupsi. Di masa Firli ada banyak orang KPK yang memilih mengundurkan diri. Bahkan, beberapa waktu lalu pimpinan KPK berpolemik sendiri.
Namun, pelan tapi pasti, KPK mampu menunjukkan kelasnya. Melakukan penindakan tanpa pandang bulu. Nah, tentu jika KPK sudah seperti ini, publik pun akan melakukan penekanan yang lebih kuat. Misalnya, bagaimana KPK harus lebih hebat lagi menjerat orang yang buron selama ini. Jika yang buron itu bisa ditangkap, maka apresiasi pada KPK akan makin membumbung tinggi.
Bukan hanya apresiasi, tapi juga kepercayaan pada KPK akan berlipat-lipat. Maka, kita tunggu saja KPK yang sedang menggila. Seperti apa gerakannya selanjunya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H