Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Berat Badan Saya Turun 10 Kg, Ini Ceritanya

Diperbarui: 24 November 2020   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. sumber foto shutterstock dipublikasikan kompas.com

Saya hanya ingin berbagi tulisan soal berat badan saya yang bisa turun 10 Kg. Ini adalah pengalaman pertama dalam hidup saya. Sebab, biasanya berat badan saya turun paling banyak 4 Kg, itu pun kembali naik di beberapa waktu setelahnya.

Saya akan bercerita bahwa di masa berusia belasan tahun, berat badan saya hanya 52 Kg. Seiring berjalannya waktu, berat badan saya bisa bertambah 20 Kg. 

Sampai tahun lalu, berat badan saya di kisaran 70 sampai 74 Kg. Sangat berat sekali karena tinggi badan tak sampai 170 cm. Tapi kini, berat badan saya 64 Kg. Beberapa kali saya timbang badan ketika ada alat timbang badan, berat badan saya stabil di kisaran 64 Kg.

Ternyata pola hidup itu menurut saya sangat mempengaruhi berat badan. Di masa lalu, sampai sebelum Covid-19, saya adalah orang yang doyan tidur malam. Saya tidur secara umum di atas jam 12 malam. Hal itu saya lakukan sejak 20 tahunan yang lalu.

Kebiasaan susah tidur itu dibarengi dengan rasa lapar di malam hari. Maka, sulit tidur dibarengi makan. Kebiasaan itulah yang membuat berat badan saya membengkak. Pada satu masa, khususnya di saat Ramadan, berat badan saya pasti turun. Sebab, di masa Ramadan makan saya berkurang.

Saat Ramadan biasanya berat badan saya turun kisaran 2 Kg. Pernah satu kali berpuasa secara rutin, di luar Ramadan. Hal itu menurunkan berat badan sampai 4 Kg. Jadi berat badan saya di antara 69 sampai 74.

Namun, hidup kemudian berubah. Saat Covid-19, karena satu dan lain hal, saya "terpaksa" tidur lebih awal. Bahkan benar-benar awal karena selepas Maghrib saya lebih sering tidur. Lalu, bangun pukul 03.00 dinihari. Setelahnya tak tidur lagi sampai setelah Maghrib kembali tidur.

Kebiasaan tidur awal itu berimbas pada, saya sangat jarang makan di malam hari. Kalau makan di pagi atau siang hari, masih normal seperti biasa. Kebiasaan tidur awal itu terjadi sejak awal tahun ini.

Tak diniati, saya pun iseng menimbang berat badan. Wow, bisa  turun 10 Kg. Berat badan saya 64 Kg. Maka, saya berpikir bahwa kebiasaan tidur larut malam yang berubah itu telah mengubah berat badan saya.

Satu hal lagi kebiasaan yang dulu kadang saya lakukan yakni berasap. Belakangan saya sangat jarang dan bisa tak melakukannya. Satu ketika saya mencoba berlari keliling kampung ikut anak saya yang belajar olahraga dari rumah. Saya kaget, saya ternyata bisa lari berkeliling kampung secara stabil dan tak berhenti.

Dulu lari 50 meter secara stabil saja tak kuat. Lari stabil hanya kuat 20 meter dan berhenti, lalu lari lagi, berhenti lagi. Kini saya bisa lari stabil alias lari tanpa henti dalam jarak yang lebih jauh. Itulah cerita tentang berat badan. Tapi jika Anda hidup dan bekerja akrab dengan malam, ya tentu saja cerita saya sulit dilakukan.

Setidaknya itulah berkah Covid-19 dalam hal positif yang saya dapatkan. Semoga cerita saya bermanfaat. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline