Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Prabowo, Khofifah, Klopp, dan Kesempatan Ketiga

Diperbarui: 9 Oktober 2020   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo Subianto. foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA dipublikasikan kompas.com

Ini bukan tulisan tentang sepak bola. Tapi ini semangat yang bisa dijadikan contoh siapa saja. Semangat soal terus berjuang. Tapi, jika pun ada yang memaknai semangat sebagai ambisi, ya silakan saja.

Ini soal semangat kesempatan ketiga. Kesempatan ketiga yang diyakini Jurgen Klopp. Kesempatan ketiga yang dinyatakan oleh Khofifah Indar Parawansa. Kesempatan ketiga yang mungkin akan didapatkan Prabowo Subianto.

Jurgen Klopp, pelatih Liverpool itu dulu pernah bilang bahwa dia yakin dengan kesempatan ketiga. Dia meyakini itu sebagai orang Jerman. Katanya, kesempatan ketiga adalah kesempatan keberhasilan. Jika di dua kesempatan gagal, maka di kesempatan ketiga berhasil.

Itulah keyakinan Jurgen Klopp. Tapi, keyakinan itu tak menjadi syarat tunggal. Klopp tentu saja harus merealisasikan keyakinan itu adalah bentuk kerja keras. Kapan keyakinan akan kesempatan ketiga itu diungkapkan Klopp? Itu terjadi saat dia untuk kali ketiga membawa tim yang dia latih ke final Liga Champions.

Klopp membawa Liverpool ke final Liga Champions pada 2019. Itu adalah kesempatan ketiga bagi Klopp. Kesempatan pertama terjadi pada 2013. Saat itu, Klopp membawa Borussia Dortmund ke final Liga Champions. Sayangnya, Dortmund kalah 1-2 dari Bayern Munchen.

Kesempatan kedua Klopp terjadi tahun 2018. Saat itu, Liverpool lolos ke final Liga Champions. Sayang di final Liverpool kalah 1-3 dari Real Madrid. Nah, di tahun 2019, menjadi kesempatan ketiga bagi Klopp untuk mengangkat trofi Liga Champions. Sebelum final dimulai Klopp yakin bahwa kesempatan ketiga adalah keberhasilan.

Seperti kita ketahui, Liverpool pun juara Liga Champions dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0. Tapi sekali lagi, keyakinan itu juga disertai dengan usaha yang keras. Klopp telah membangun tim itu dengan sangat baik. Salah satu usaha keras itu terjadi ketika semifinal.

Liverpool yang tertinggal 0-3 dari Barcelona di leg pertama, mampu membalikkan keadaan. Liverpool mampu mengalahkan Barcelona 4-0 di leg kedua. Imbasnya Liverpool bisa lolos ke final.

Itulah gambaran keyakinan kesempatan ketiga dari Klopp. Keyakinan yang kemudian menjadi nyata. Di dunia politik, kesempatan ketiga itu juga pernah dialami Khofifah Indar Parawansa. Saya tak tahu apakah Khofifah punya keyakinan seperti Klopp. Tapi, faktanya Khofifah mendapatkan hasil bagus di kesempatan ketiga.

Apa yang dialami Khofifah adalah saat dia bertarung di Pilkada Jawa Timur. Di kesempatan pertama terjadi di 2008. Sata itu Khofifah maju di Pilkada Jawa Timur berpasangan dengan Mudjiono. Namun, pada kesempatan itu Khofifah kalah dari Soekarwo-Saifullah Yusuf.

Diketahui, pada Pilkada Jawa Timur 2008 ini ada lima pasangan yang bertarung. Pasangan tersebut adalah Khofifah-Mudjiono (Kaji), Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam), Achmady-Suhartono (Achsan), dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). Di putaran pertama, KaJi dan Karsa berada di posisi dua teratas. Imbasnya Pilkada dilaksanakan dua putaran. Bahkan karena ada putusan MK, maka Pilkada kemudian dilaksakanan tiga putaran. KarSa menang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline