Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

PKS Punya Presiden Baru dan Prediksi Gerakannya

Diperbarui: 5 Oktober 2020   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Syaikhu (KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki presiden baru. Dia adalah anggota DPR Ahmad Syaikhu. Menarik juga ditunggu bagaimana gerakan PKS di tangan presiden baru mereka.

Syaikhu terpilih dalam pemilihan pengurus PKS 2020-2025 di Bandung, Senin (5/10/2020). Dengan begitu, maka Syaikhu menggantikan posisi Sohibul Iman. Syaikhu yang pernah menjabat Wakil Wali Kota Bekasi ini sebelumnya pernah beberapa kali menjadi pemberitaan secara nasional.

Syaikhu pernah jadi salah satu pusat pemberitaan dalam Pilkada Jabar. Dia adalah calon Wakil Gubernur Jabar yang mendampingi Sudrajad. Namun, di Pilkada 2018 itu, pasangan Sudrajad-Syaikhu kalah.

Nama Syaikhu juga beberapa kali muncul ke permukaan sebagai salah satu kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta yang posisinya ditinggalkan Sandiaga Uno. Namun, seperti diketahui posisi Wakil Gubernur Jakarta kini dijabat Riza Patria.

Jika melihat bagaimana sepak terjang Syaikhu, saya melihatnya bertipikal seperti Sohibul Iman. Keduanya adalah sosok yang tak terlalu populer. Setidaknya bila dibandingkan dengan Presiden PKS sebelumnya seperti Tifatul Sembiring atau Anis Matta.

Saya menduga, Syaikhu adalah kader yang memang disiapkan untuk menjadi Presiden PKS. Saya menduga tipikal Syaikhu sama dengan Sohibul, yakni tipikal yang bisa patuh dengan Majelis Syura PKS.

Syaikhu saya duga juga sama dengan Sohibul yakni tipikal yang tak suka banyak bermanuver di eksternal partai. Syaikhu adalah sosok koordinator internal partai. Syaikhu akan lebih sering sibuk di dalam partai. Sementara urusan vokal di luar sepertinya akan masih diberikan salah satunya pada Mardani Ali Sera.

Syaikhu sepertinya juga akan tetap menjaga PKS sebagai partai yang identik dengan partai dakwah. Jika dugaan saya itu benar, sepertinya PKS memang akan lebih memprioritaskan penguatan internal partai seperti kaderisasi dan penguatan ideologi partai.

Penguatan internal sepertinya adalah usaha yang dipilih ketika ada pemain baru seperti Partai Gelora dan Partai Ummat-nya Amien Rais. Dua partai itu berpotensi mengeruk suara pemilih PKS.

Penguatan internal dan memanfaatkan posisi sebagai oposisi pemerintah, mungkin akan jadi senjata PKS. Dalam beberapa isu yang menarik perhatian, PKS akan lebih suka berada di barisan pelawan parpol pemerintah. Misalnya ya soal RUU Cipta Kerja itu.

Jadi, saya ulangi lagi bahwa sepertinya PKS di bawah Syaikhu akan fokus menjaga soliditas internal partai dan menjadi oposisi sejati. Sasaran tembak PKS adalah menaikkan suara pada Pemilu 2024.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline