Sejak dahulu, cerita hantu bergelantungan di memoriku. Cerita yang mengerikan dan membuat bulu roma berdiri. Kadang sampai sekarang gambaran seram itu masih muncul, apalagi jika kegelapan.
***
Istriku sedang hamil. Dia sedang ngidam. Kata orang tua, kalau istri ngidam, maka harus dituruti. Apapun yang diinginkan istri harus dituruti saat itu juga. Agar apa? Katanya agar anak nanti tak ngiler.
Malam itu, dia minta diambilkan kelapa muda. Istriku minta kelapa muda itu diambil dari pohon kelapa langsung di malam hari. Pohon kelapa itu ada di kebun tak jauh dari rumah. Ini permintaan yang sulit tentunya. Sudah dinihari jam 01.00 tapi disuruh naik pohon kelapa. Padahal aku tak bisa naik pohon kelapa. Belum lagi harus izin sama yang punya kebun.
"Aduhh," aku menggerutu.
"Demi anak kita pak," kata istriku.
"Kamu kan bisa minta bantuan Sodik untuk menemani. Sodik yang bawa lampu senter, nah kamu yang naik. Kalau izin yang punya kebun kan bisa lewat WA," kata istriku.
Sodik adalah adik istriku yang masih bujang dan rumahnya di sebelah rumahku. Ya sudah, akhirnya aku berangkat ke kebun bersama Sodik. "Demi anak!" kataku mantab.
***
Sampai kebun, aku coba menaiki pohon kelapa. Sodik memberi penerangan dengan lampu senter. "Sulit ya. Licin lagi," kataku.
"Sabar mas, yang telaten," kata Sodik.