KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah Presiden Indonesia ke empat. Selain itu, Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Apalagi, Gus Dur juga pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sepak terjang Gus Dur di NU sangat panjang. Hal itu terjadi khususnya di masa Orde Baru. Bahkan, dalam satu Muktamar Gus Dur melawan Abu Hasan yang didukung Orde Baru. Namun, pada akhirnya Gus Dur mampu menang dan kembali menjadi Ketua Umum PBNU.
Sekalipun dikenal sebagai tokoh NU, Gus Dur adalah sosok yang bisa berkomunikasi dengan banyak kalangan. Gus Dur dekat dengan kaum minoritas. Gus Dur juga bisa berkomunikasi secara baik dengan pihak yang berbeda agama dengannya.
Gus Dur tak hanya bergelut di NU. Gus Dur berkomunikasi dengan banyak kalangan. Karena itulah, Gus Dur termasuk "dituakan ". Momen Gus Dur yang "dituakan" itu terjadi kala ada lembaga baru bernama Komisi Yudisial (KY). Lembaga ini bertugas mengawasi hakim. Saat personel atau komisioner KY baru terbentuk, para komisioner KY itu mendatangi beberapa tokoh nasional, salah satunya Gus Dur.
Kala itu di tahun 2005, komisioner KY yang dipimpin Busyro Muqoddas mendatangi Gus Dur untuk silaturrahmi dan meminta masukan. Akhirnya perbincangan pun dilakukan selama dua jam. Setelah selesai, para komisioner KY pamit dan ingin bersalaman.
Gus Dur tahu bahwa Busyro adalah tokoh Muhammadiyah. Lalu Gus Dur berseloroh. "Silakan saja pamit, tidak usah bersalaman. Kayak orang NU saja," kata Gus Dur yang membuat rombongan KY tertawa riuh. Sekadar diketahui, bersalaman memang menjadi salah satu tradisi orang NU. Sementara Busyro adalah tokoh Muhammadiyah.
Namun, sekalipun Gus Dur berseloroh seperti itu, rombongan KY tetap bersalaman dengan Gus Dur. Momen ini diceritakan Busyro dalam buku "Busyro Muqoddas, Penyuara Nurani Keadilan". Saat momen pertemuan tersebut, Gus Dur sudah bukan lagi sebagai presiden.
Diketahui, Busyro adalah aktivis dan akademisi. Dia pernah menjabat Ketua KY, kemudian menjadi Ketua KPK. Busyro juga aktivis di Muhammadiyah. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Hukum dan HAM. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H