Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

"Si Binatang" yang Menyesal Menampik Klub-klub Besar

Diperbarui: 4 November 2021   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edmundo. sumber foto: fiorentinanews.comv

Pemain yang Bengal ini dikenal dengan sebutan "Binatang". Dia pernah menjadi tandem Gabriel Batistuta di Fiorentina. Namun, ulahnya membuat dirinya ditendang dari La Viola. Dia juga menyesal tak menerima pinangan klub-klub besar.

Nama lelaki ini adalah Edmundo Alves de Souza Neto atau lebih sering hanya disebut Edmundo. Lahir pada 1971, dia adalah salah satu talenta dari Brasil. Setelah malang melintang di beberapa klub Brasil, Edmundo akhirnya pergi ke Eropa.

Dia berseragam Fiorentina di paruh akhir musim 1997-1998. Edmundo kemudian jadi bagian kehebatan Fiorentina di musim 1998-1999. Saat itu, bersama Gabriel Batistuta, Luis Oliveira, Rui Costa, Edmundo mampu membawa Fiorentina nangkring di puncak klasemen Liga Italia Serie A di beberapa pekan.

Namun, petaka terjadi di Februari saat Fiorentina bermain imbang 0-0 melawan AC Milan. Di laga itu, Batistuta cedera sehingga tak bisa dimainkan di beberapa pertandingan. Parahnya, di tengah kehilangan Batistuta, seperti dikutip acmilaninfo.com, Edmundo memilih ngeloyor pulang kampung melihat karnaval Rio. Tentu saja, itu adalah keputusan fatal.

Fiorentina kemudian kehilangan kendali di Liga Italia. Gelar pun akhirnya didapatkan AC Milan. Sikap Edmundo yang lebih memilih menyemarakkan karnaval membuatnya ditendang Fiorentina setelah musim berakhir.

Sebenarnya di musim itu, Edmundo cukup bagu. Dia mampu membuat 8 gol dan berkontribusi penting untuk lini penyerangan Fiorentina. Namun, caranya yang tak professional telah membuatnya tenggelam.

Seperti dikutip acmilaninfo.com, Edmundo mengakui bahwa performanya saat itu cukup bagus. Bahkan, di masa itu banyak klub besar mendekatinya. Beberapa klub besar yang diklaim mendekati Edmundo adalah AC Milan, Barcelona, Juventus, Chelsea. Namun, saat itu Edmundo memilih pulang ke Brasil.

Alasannya adalah gaji yang ditawarkan tak jauh beda dengan gaji di Brasil. Selain itu, Edmundo sangat menikmati hidup di Brasil. Dia mengaku menikmati hidup di pantai di Rio de Janeiro sembari minum bir bersama temannya. "Saya bodoh," katanya menyesal atas keputusannya di masa lalu.

Dalam kariernya, Edmundo hanya bermain di dua klub Eropa, yakni Fiorentina dan Napoli. Namun, di Napoli dia tak cemerlang. Kariernya pun lebih banyak dihabiskan di kampungnya sendiri. Di Timnas Brasil, Edmundo bermain 39 kali dan membuat 10 gol dalam rentang tahun 1992-2000.  

Namun, nama Edmundo di masa itu tenggelam karena Brasil memiliki Ronalo Luiz Nazario, Bebeto, dan Romario. Sebagai seorang pemain sepak bola, tingkah Edmundo yang kadang tak professional telah memberinya sematan yang buruk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline