Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

#GoodByeSandiagaUno, Apa Lagi Ini?

Diperbarui: 7 Mei 2020   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sandiaga Uno. Kompas.com/Kurnia Sari Aziza

Tanda pagar Good Bye Sandiaga Uno, merebak di dunia maya. Pasalnya, mantan calon Wakil Presiden itu diketahui melakukan aksi sosial bersama Ketua Umum Jokowi Mania,  Immanuel Ebezener.

Sandi melakukan aksi sosial di Bantargebang Bekasi, Sabtu (2/5/2020). Aksi Sandi bersama Ketua Umum Jokowi Mania ternyata mengundang protes dari para pendukung Sandi di Pilpres 2019 lalu.

Para pendukung itu menilai bahwa Sandi sudah "bersalah" karena mau melakukan aksi sosial dengan Ketua Jokowi Mania. Diketahui, saat Pilpres 2019, Jokowi dan Sandi berseberangan.

Karena aksi tak suka pada Sandi itu, para mantan pendukungnya menggemakan #GoodByeSandiagaUno. Ya intinya, mereka tak lagi dalam satu gerakan dengan Sandi.

Lalu, para pihak yang menggemakan tagar Good Bye Sandiaga Uno, itu apa maksudnya sebenarnya. Apakah salah jika orang bekerja sama melakukan aksi sosial di masa Covid-19? Apakah aksi sosial itu harus dilakukan bersama dengan orang yang sama pandangan politiknya?

Kalau memang aksi sosial harus dilakukan bersama orang yang satu pandangan politik, pasti repot. Misalnya kelompok A yang berpandangan politik A akan melakukan aksi sosial di daerah X.

Sementara, kelompok B yang berpandangan politik B, juga akan melakukan aksi sosial di daerah X. Jika kelompok A dan B bertemu dan bekerja sama, tak masalah kan? Kalau kelompok A dan B tak boleh bersamaan di daerah X, ya repot.

Selain itu, kenapa untuk urusan kemanusiaan masih memikirkan perbedaan politik. Mau melakukan aksi kemanusiaan, lakukan saja. Tak perlu kaitkan dengan baju politik.

Lagipula di masa seperti ini, kebersamaan harus dilakukan oleh semua kelompok dari banyak latar belakang. Kebersamaan akan membuat kita bisa lebih cepat mengalahkan Covid-19.

Kemudian, kenapa merepotkan diri terus mempertahankan perbedaan ketika Pilpres sudah lewat cukup lama. Bahkan, Prabowo dan Jokowi pun sudah ada di satu pemerintahan.

Dengan terus mempertahankan perbedaan politik di tengah persoalan kemanusian, apa yang sebenarnya mau dicapai? Perpecahan, kebencian, caci maki? Apakah itu yang dituju?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline