Lihat ke Halaman Asli

Pahlawan Diplomasi, Penuh Dengan Cinta

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam pencarian Google, kata cinta lebih banyak kditemukan daripada kata perang. Jika berbicara cinta secara universal, maka, banyak orang yang membutuhkannya, ketimbang perang.

Dunia dan kehidupan tanpa masalah itu mustahil. Tinggal bagaimana pilihan kita menyelesaikan masalah itu dan caranya.

Indonesia punya pahlawan yang mampu menyelesaikan masalah dengan cinta. Namnya Soegijapranata, Uskup Semarang pada tahun 1940 sekaligus uskup pribumi pertama Indonesia mempunyai peranan masing-masing pada masa awal kemerdekaan.

Tidak banyak yang tahu mungkin akan sosok pentingnya, hingga sutradara Garin Nugroho membuat film tentang dirinya pertengahan Juni lalu.

Tapi Uskup Soegija adalah salah satu aktor penting dalam proklmasi kemedrdekaan Indonesia. Dan ia memiliki peranan sebagai orang yang pandai berdiplomasi. Menyelesaikan atau memperkecil masalah, dengan caranya yaitu berdiplomasi. Tanpa perang tapi dengan cinta.

Cintanya pada sesama umat manusia tanpa memebedakan agama, suku dan lain-lainnya.

Cara Uskup Soegija dalam adalah mengupayakan diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan.

Soegija adalah orang yang pandai berdiplomasi dan kemampuannya itu digunakan untuk mencapai pengakuan kedaulatan RI pada saat itu.

Konon, proses penculikan Bung Karno dan Bung Hatta yang dibawa pemuda ke Rengasdengklok pun tak luput dari peran Soegija.

Satu hal yang memang dan tengah dibutuhkan oleh Indonesia di masa kini. Lihai dalam berdiplomasi dan memberikan keuntungan kepada Indonesia, dan bukannya justru memberi tekanan kepada Indonesia yang merugikan generasi sekarang dan juga generasi yang akan datang.

Memamng di jaman sekarang Indonesia tidak lagi berperang dengan senjata. Tapi sosok Soegija dibutuhkan Indonesia di beberapa daerah yang justru rawan konflik antar sesama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline