Lihat ke Halaman Asli

Ilham Danuarta

Sebagai mahasiswa

Waspada terhadap Gangguan Dyspraxia pada Anak

Diperbarui: 3 Juni 2024   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dyspraxia adalah salah satu penyakit perkembangan anak. Dyspraxia adalah gangguan yang mempengaruhi gerakan dan koordinansi pada anak. Dyspraxia ini tidak mempengaruhi pada kecerdasan anak tetapi dyspraxia ini menyebabkan menurunya kemampuan belajar pada anak. Kondisi ini diduga masalah dari saraf otak, jika ada gangguan pada saraf otak, hal ini dapat menyebabkan dyspraxia. Faktor yang menyababkan dyspraxia ini adalah terlahir prematur, terlahir dari ibu yang dulunya merokok, suka minum alkohol dan mengonsumsi narkoba. Pada saat sekolah jika anak mempunyai dyspraxia biasanya susah untuk menyelasaikan tugas dan dianggap anak yang malas. Ciri-ciri anak yang mempunyai dyspraxia ini dapat dilihat dari anak yang ceroboh, sulit untuk berkonsentrasi, susah diatur dan susah untuk mengingat pelajaran yang diberikan oleh guru dll. Adapun beberapa cara untuk mengatasi anak yang terkena dyspraxia salah satunya dengan terapi, terapi ini juga ada 2 jenis yaitu;
1. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi ini tsalah satu jenis psikoterapi yang mengkombinasikan terapi perilaku dan terapi kognitif.
Terapi Okupasi  
2. Terapi okupasi
terapi ini bertujuan untuk membantu anak yang mengalami gangguan kesehatan tertentu  seperti dyspraxia agar dapat melakukan aktivitas kesehariannya tanpa bantuan orang lain.
Nah bagi orang tua yang mempunyai anak yang terkena dyspraxia dapat dilakukan cara terapi diatas dengan rutin dan saran bagi orang tua hindarilah merokok, minum alkohol dan mengonsumsi narkoba, karena hal tersebut dapat membuat anak mengalami gangguan dyspraxia. Jika orang tua masih melakukan hal-hal tersebut imbasnya kepada anaknya sendiri dan kasihan kepada anak jika terkena gangguan dyspraxia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline