Arak-arakan atau iring-iringan khitanan adalah salah salah satu budaya khas Jawa yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Tradisi ini mewujudkan rasa syukur terhadap anak yang baru dikhitan atau disunat.
Tidak semua orang bisa mengadakan acara ini. Biaya yang mahal membuat beberapa orang tidak mampu atau memang tidak ingin mengadakannya karena bukan hal yang wajib dilakukan.
Pada Kamis 14 November 2024, seorang warga asal desa Kalipucang Kulon, Welahan, Jepara mengadakan acara iring-iringan khitanan. Dalam acara tersebut, tidak hanya iring-iringan saja. Namun, juga ada bancaan atau slametan (syukuran) di malam harinya dan atraksi Barongan/Singa Barong di pagi harinya.
Setelah atraksi Barongan, tepat nya setelah adzan Dzuhur berkumandang. Pengantin sunat beserta perlengkapan Barongan bersiap-siap untuk berangkat mengelilingi desa. Biasanya pengantin sunat akan di arak ke kediaman kakek neneknya pengantin sunat, di lanjut ke rumah Petinggi Desa. Hal ini bertujuan untuk si pengantin sunat mendapatkan doa dan sedikit uang saku.
Iring-iringan khitanan atau arak-arakan khitanan dengan Barongan ini diiringi dari sanggar seni Karya Muda Pelang, sanggar seni ini berasal dari desa Pelang, Mayong, Jepara. Masih satu kabupaten dengan kediaman pengantin sunat.
Kesimpulan: